Analisis Efisiensi Pada Rencana Pengadaan dan Pengelolaan Gedung Menggunakan Metode Life Cycle Costing

  • Aditia Setia Winartama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
  • Acwin Hendra Saputra Politeknik Keuangan Negara STAN

Abstract

Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan termasuk rencana pengadaan barang dan jasa perlu membuat perhitungan analisis mengenai pengadaan tersebut dengan tool yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan proses perencanaan pengadaan barang/jasa juga dengan mempertimbangkan berbagai opsi pengadaan atas barang/jasa khususnya gedung yang dibutuhkan tersebut. Metode Life Cycle Cost (LCC) digunakan untuk melakukan penilaian atas biaya yang harus dikeluarkan dalam rencana pengadaan gedung PKN STAN. Dari hasil simulasi pengadaan gedung baru 8 lantai dengan luas bangunan 15.436 m2 disimpulkan bahwa bahwa alternatif pengadaan yang paling efisien adalah pengadaan gedung dengan nilai sesuai anggaran sebesar Rp163.074.565.498,00 dengan rencana pemeliharaan yang dilakukan secara in-house dengan biaya per tahun sebesar Rp491.503.208,00, estimasi biaya listrik sebesar Rp857.720.184,00 dan dilakukan pemanfaatan atas gedung tersebut yang menghasikan eatimasi pendapatan sebesar Rp189.400.657,00 per tahun dan pada akhir masa manfaat dilakukan penghapusan aset dengan biaya sebesar Rp689.777.500,00.

Kata Kunci: Pengadaan Barang dan Jasa, Perencanaan Gedung, Life Cycle Costing

References

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2016). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2015. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Fuller, S., K., & Petersen, S., R. (1996, February). NIST Handbook 135 Life Cycle Costing Manual Building and Fire Research Laboratory Office of Applied Economics. Dipetik 11 16, 2016, dari ire.nist.gov: http://fire.nist.gov/bfrlpubs/build96/PDF/b96121.pdf
Barringer, H., P. (2003). A life cycle cost summary. international conference of maintenance societies (ICOMS-2003). Perth. Western Australia.
Jones, K., & White, A., D. (2008). RICS Public Sector Asset Management Guidelines A guide to best practice. Coventry: Royal Institution of Chartered Surveyors.
New South Wales Government Asset Management Committee. (2003). Total Asset Management Manual (TAM Manual). New South Wales: New South Wales Government Asset Management Committee.
NSW Government. (2003, August). Total Asset Management Manual. Retrieved December 21, 2016, from http://www.gamc.nsw.gov.au/tam/
Nugraha, S., Y. (2009). Analisis Kemungkinan Penerapan Metode Life-Cycle Costing Dalam Perencanaan Pembangunan Gedung Di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Tangerang Selatan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.



Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
PKN STAN. (2016). Penjelasan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara UPKPB: Politeknik Keuangan Negara STAN Tahun 2016. Tangerang Selatan: PKN STAN.
Politeknik Keuangan Negara STAN. (2016). Laporan Keuangan SAK-BLU untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2015. PKN STAN. Tangerang Selatan: PKN STAN.
Shields, M., & Young, M. (1991). Managing Product Life Cycle Costs: An Organizational Model. Journal of Cost Management, Vol 5 (Autumn), pp 39-52.
Silva, A., & Fernandes, A. (2005). Risk Based Management in the Product Development Process. Proceedings of EIASM 12th International Product Development Management Conference (pp. pp. 399-413). Copenhagen: EIASM.
Woodward, D. G. (1997). Life Cycle Costing--Theory, Information, Acquisition, and Application. International Journal of Project Management, Vol. 15 (No. 6,), page 335-344.
Published
2020-10-11
Abstract viewed = 148 times
PDF downloaded = 151 times