PERSPEKTIF FRAUD HEXAGON DALAM MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAN CONSUMER NON-CYCLICALS DI INDONESIA
Abstract
Pemalsuan laporan keuangan dalam penyajian informasi merupakan tindakan kecurangan laporan keuangan. Dalam mendeteksi faktor dari fraud, terdapat beberapa teori dan yang terbaru yaitu teori fraud hexagon yaitu pengembangan teori oleh Vousinas (2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan perspektif fraud hexagon dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan yang mengintegrasikan enam faktor utama, yaitu pressure, opportunity, rationalization, capability, arrogance, dan collusion. Sampel penelitian ini yakni perusahaan sektor consumer non-cyclicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2021-2023. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 153 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability dan nature of industry berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, sedangkan financial target, external pressure, personal financial need, ineffective monitoring, change in director, change in auditor, frequent number of CEO’s picture, dan cooperation with government project tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Kata Kunci: kecurangan laporan keuangan, fraud hexagon, pressure, opportunity, rationalization, capability, arrogance, collusion.
References
Association of Certified Fraud Examiners-ACFE. (2022). Occupational Fraud 2022: A Report to The Nations. Diakses dari: https://www.acfe.com/ fraud-resources/report-to-the-nations-archive
Association of Certified Fraud Examiners Indonesia Chapter-ACFE#111. (2020). Survei Fraud Indonesia. Diakses dari: https://acfe-indonesia.or.id/survei-fraud-indonesia/
Beneish, M. D. (1999). The Detection of Earnings Manipulation. Financial Analysts Journal, 55(5): 24–36.
Bifadli, I., Hardi, H., & Putra, F. (2023). Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Hexagon. Jurnal Akuntansi Bisnis, 16(2):
112-125.
Cressey, D. R. (1953). Other People’s Money: A Study in The Social Psychology of Embezzlement. Glencoe, IL: Free Press.
Crowe, H. (2012). The Mind Behind The Fraudsters Crime: Key Behavioral and Environmental Elements. United States of America: Crowe Horwath LLP, 1-62.
Ghaisani, A., & Supatmi, S. (2022). Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan Menggunakan Model Fraud Diamond. Portofolio: Jurnal Ekonomi, Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi, 17(2): 90–109.
Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(4): 305–360.
Lailatuddzikriyyah, M. (2021). Mendeteksi Potensi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Hexagon (Studi Empiris Pada Perusahaan Kontruksi Bangunan yang Terdaftar di BEI Tahun
2017-2019). Diakses dari: https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32851?show=full
Lionardi, M., & Suhartono, S. (2022). Pendeteksian Kemungkinan Terjadinya Fraudulent Financial Statement menggunakan Fraud Hexagon. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1): 29–38.
Mukaromah, I., & Budiwitjaksono, G. S. (2021). Fraud Hexagon Theory dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, 14(1):
61–72.
Purnama, D., Mutiarani, G., Mahasti, Y., & Jurica, L. (2022). Pengujian Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Fraud Hexagon Model. Media Riset Akuntansi, 12: 2088–2106.
Renata, M. P., & Yudowati, S. P. (2020). Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Fraud Pentagon (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018). Jurnal Mitra Manajemen, 4(8): 1208–1223.
Sagala, S. G., & Siagian, V. (2021). Pengaruh Fraud Hexagon Model Terhadap Fraudulent Laporan Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2019. Jurnal Akuntansi, 13(2): 245–259.
Sari, S. P., & Nugroho, N. K. (2020). Financial Statements Fraud dengan Pendekatan Vousinas Fraud Hexagon Model: Tinjauan pada Perusahaan Terbuka di Indonesia. IHTIFAZ: Islamic Economic, Finance and Banking (ACI-IJIEFB): 409–430.
Septiningrum, K. E., & Mutmainah, S. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Financial Statement Fraud: Perspektif Fraud Hexagon Theory (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek). Diponegoro Journal of Accounting, 11(3): 1–13.
Setyono, D., Hariyanto, E., Wahyuni, S., & Pratama, B. C. (2023). Penggunaan Fraud Hexagon dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan. Owner, 7(2): 1036–1048.
Skousen, J. C., Smith K. R., & Wright, J. C. (2009). Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The Effectivensess of The Fraud Triangle and SAS No. 99. Corporate and Firm Performance Advances in Financial Economics, 13: 53–81.
Vousinas, G. L. (2019), Advancing theory of fraud: the S.C.O.R.E. model, Journal of Financial Crime, 26(1): 372-381.
Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004). The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud. The CPA Journal, 74(12): 38–42.
Copyright (c) 2025 Khusnul Khotimah, Shinta Permata Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.