EKONOMI GIG DAN KERJA JARAK JAUH DI KOTA JAYAPURA: IMPLIKASI TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA DAN KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

Authors

Alfani Laura Harikedua Universitas Cenderawasih

DOI:

Keywords:

Ekonomi Gig, Kerja Jarak Jauh, Kesejahteraan Pekerja, Kebijakan Ketenagakerjaan

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mendorong munculnya ekonomi gig dan kerja jarak jauh sebagai bentuk baru dalam dunia kerja, termasuk di Kota Jayapura. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi gig dan kerja jarak jauh terhadap kesejahteraan pekerja serta implikasinya terhadap kebijakan ketenagakerjaan di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan critical review terhadap sumber-sumber sekunder seperti jurnal ilmiah, laporan kebijakan, dan data statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun fleksibilitas kerja meningkat, sebagian besar pekerja menghadapi tantangan berupa ketidakpastian pendapatan, kurangnya perlindungan sosial, dan beban kerja yang tidak teratur. Temuan ini menekankan perlunya penyesuaian regulasi ketenagakerjaan yang mampu mengakomodasi dinamika baru dalam dunia kerja digital guna menjamin kesejahteraan dan perlindungan yang setara bagi seluruh pekerja.

References

Autor, D., Mindell, D., & Reynolds, E. (2020). The work of the future: Building better jobs in an age of intelligent machines. MIT Work of the Future Initiative.

Bappenas. (2021). Transformasi ekonomi digital Indonesia. Jakarta.

Baruch, Y. (2000). Teleworking: Benefits and pitfalls as perceived by professionals and managers. New Technology, Work and Employment, 15(1), 34–49.

Bloom, N., Liang, J., Roberts, J., & Ying, Z. J. (2015). Does working from home work? Evidence from a Chinese experiment. The Quarterly Journal of Economics, 130(1), 165–218.

BPS. (2024). Keadaan angkatan kerja di Indonesia Agustus 2024.

BPS Papua. (2024). Papua dalam angka 2024.

Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). The second machine age: Work, progress, and prosperity in a time of brilliant technologies. W. W. Norton & Company.

De Stefano, V. (2016). The rise of the “just-in-time workforce”: On-demand work, crowd work and labour protection in the “gig-economy” (ILO Conditions of Work and Employment Series No. 71). International Labour Organization.

Friedman, G. (2014). Workers without employers: Shadow corporations and the rise of the gig economy. Review of Keynesian Economics, 2(2), 171–188.

ILO. (2021). Working from home: From invisibility to decent work. International Labour Organization.

Katz, L. F., & Krueger, A. B. (2019). The rise and nature of alternative work arrangements in the United States, 1995–2015. ILR Review, 72(2), 382–416.

Kominfo. (2022). Indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi Provinsi Papua.

Rahmatutik, R., & Laksmono, B. S. (2023). Active labour market policy in Indonesia: Reviewing the employment policies and programmes. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 27(1), 65–82.

Setyowati, D. (2021). Digital platform and precarious work in Indonesia: The case of online drivers. Journal of Industrial Relations, 63(3), 457–475.

Tambunan, T. (2022). Digitalisasi ekonomi dan peluang UMKM di daerah tertinggal. Jurnal Ekonomi Pembangunan Indonesia, 22(1), 23–38.

Yudhistira, M. H., & Nasution, M. E. (2021). Gig economy dan perlindungan sosial di Indonesia. CSIS Commentary Series, 2021(5), 1–6.