PEMEKARAN PROVINSI PAPUA SELATAN SEBAGAI WUJUD AFIRMASI BAGI ORANG ASLI PAPUA
DOI:
https://doi.org/10.31539/costing.v8i3.15989Keywords:
Perluasan Wilayah, Afirmasi, Papua Selatan Dan Masyarakat Adat PapuaAbstract
Penelitian ini berangkat dari pemahaman yang lemah mengenai implementasi kebijakan otonomi khusus yang mengakibatkan paradigma bahwa otonomi khusus hanya berfokus pada pengelolaan dana dari pemerintah pusat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keterlibatan masyarakat dalam mengusulkan pembentukan Provinsi Papua Selatan dan menganalisis peluang yang diberikan kepada masyarakat asli Papua dalam konteks perluasan wilayah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus eksplanatori dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena kekuatan studi kasus eksplanatori dapat mengeksplorasi data yang diperoleh untuk menjelaskan fenomena sosial secara lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepentingan strategis nasional merupakan salah satu dasar urgensi perluasan, yaitu kebutuhan akan sentuhan pelayanan publik karena rentang kendali pemerintah yang tinggi membuat akses layanan menjadi sulit. Kepentingan strategis nasional yang dibahas oleh berbagai pihak tidak hanya terkait dengan upaya memperkuat integrasi Republik Indonesia dengan menggunakan pendekatan keamanan/pertahanan saja. Kesimpulan adalah bahwa keterlibatan masyarakat dalam mengusulkan pembentukan Provinsi Papua Selatan adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk kontribusi pemikiran dalam draf pembentukan Provinsi Papua Selatan, namun sebagai catatan bahwa proses perluasan tidak selalu memberikan jaminan dan garansi bahwa dukungan dan aspirasi masyarakat akar rumput adalah kunci perluasan,
References
Creswell, J. W. (2016). Research Design. Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (Keempat). Pustaka Pelajar.
Fauzi, A., Nisa, B., Napitupulu, D., Abdillah, F., Utama, A. A. G. S., Zonyfar, C., Nuraini, R., Purnia, D. S., Agustinus, J. (2013). Phenomoenology Study on Financial Performance and Management Accountability of Special Autonomy Funds Allocated for Education at the Province of Papua, Indonesia. Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 15, No. 1, 79-94.
Bayo, L. N. (2018). Melacak Ragam Rezim Lokal di Indonesia. Yogyakarta.
Beland, D., & Lecours, A. (2006). Sub-State Nationalism and The Welfare State: Que´bec and Canadian Federalism. Nation and Nationalism, Vol. 12, No. 1, 77-96.
Bertrand, J. (2004). Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.
Campos, J., & Hellman, J. (2005). Governance Gone Local: Does Decentralization Improve Accountability. In East Asia Decentralizes: Making Local Government Work. Washington, D.C: World Development Bank.
Cresswell, J. W. (1998). Reaserch Design : Qualitative & Quantitative Approaches. Thaousand Oaks: Sage Publications.
Dunn, W. (1999). Pengantar Analisis kebijakan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Edwards, B., & Yilmaz, S. (2016). Decentralization As A Post Conflict Stabilization Tool: Case Of Sierra Leone. Public Administration and Development Vol 36, No. 5, 347-358.
Edwards, B., & Yilmaz, S. (2016). Decentralization As A Post-Conflict Stabilization Tool: The Case Of Sierra Leone. Public Administration And Development, Vol 36 , 347-358.
Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ferrazzi, G. (2007). International Experiences in Territorial Reform: Implications for In-Indonesia. Jakarta: USAID-DRSP.
Furnivall, J. S. (1939). Netherlands India: A Study of Plural Economy . Cambridge: Cambridge University Press.
Gunawan, J. (2005). Desentralisasi Globalisasi dan Demokrasi Lokal. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Gupta, P., & Tonen, R. (2015). Towards an Elaborated Theory of Inclusive Development. The European Journal of Development Research, European Association of Development Research and Training Institutes (EADI) Vol. 27, No. 4, 541-559.
Hutchcroft, P. (2001). Centralization and Decentralization in Administration and Politics: Assessing Territorial Dimensions of Authority and Power. International Journal of Policy and Administration Vol. 14 No. 1, 23-53.
Ikhsanto, M. A., & Mas'udi, W. (2011). Decentralized Governance : Sebagai Upaya Wujud Nyata dari Sistem Kekuasaan Kesejahteraan dan Demokrasi. Yogyakarta: Jurusan Politik Pemerintahan FISIPOL UGM.
Jeddawi. (2009). Pro Kontra Pemekaran Daerah (Analisis Empiris). Yogyakarta: Total Media.
Jones, C. (1984). An Introduction To The Study of Public Policy. California: Brooks/Cole Publishing Company.
Jorgensen, M., & Phillips, L. (2003). Discourse Analysis: As Theory and Method. London: Sage Publication.
Kettle, D. (2000). The Global Public Management Revolution: A Report on the Transformation of Governance. Washington D.C: Brookings Institution.
Koike, O. (2007). Local Government Amalgamation in Japan: Creating a New Local Governance or New Crisis of Governance? The SOG (Structure and Organization of Government Research Committee) Conference at Korea University (pp. 375-382). Seoul: Yokohama National University.
Laforest, G. (2005). The Historical and Legal Origins of Asymmetrical Federalism in Canada’s Founding Debates: A Brief Interpretive Note. Queen's University Web Series on Asymmetrical Federalism Vol 5, 1-5.
Lay, C., & Santoso, P. (2006). Perjuangan Menuju Puncak: Kajian Akademik Rencana Pembentukan Kabupaten Puncak Pemekaran Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua. Yogyakarta: Program Pascasarjana (S2) PLOD Universitas Gadjah Mada.
Li, L., & Chan, R. (2017). Contesting China's Engagement With Neoliberal Urbanism: An Overview of The Evolving Policy and Mismatches in Urban China. Education and Development Studies Vol. 6 No. 1, 44-56.
Mariana, D., & Paskarina, C. (2008). Demokrasi dan Politik Desentralisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mawhood, P. (1983). Local Government in Ther Thrid World. Chicester: John Wisley dan Sons.
Miles, & Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Milne, D. (2005). Asymmetry in Canada: Past and present. Asymmetry Series, Vol 1, 1-8.
Moleong, L. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2017). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurkholis. (2007). Ukuran Optimal Pemerintah Daerah di Indonesia, Studi Kasus Pemekaran Wilayah Kabupaten/Kota dalam Era Desentralisasi. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol. VII, No. 2, 1-30.
PPKK. (2012). Menembus Isolasi Membangun Negeri: Kajian Pemekaran Kabupaten Imekko Dari Kabupaten Sorong Selatan. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.
PPKK Fisipol UGM. (2013). Jalan Damai dari Lembah Yamo: Kajian Akademik Rencana Pembentukan Kabupaten Yamo Pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya. Yogyakarta: Kerjasama Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya dengan PPKK Fisipol UGM.
Prasojo, E. (2012). Dampak Dan Masalah-masalah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Otonom Baru. Jakarta: UI Press.
Pratikno. (2006). Politik Kebijakan Pemekaran Daerah dalam Mubarak M. Zaki, dkk. (eds). 2006. Blue Print Otonomi Daerah Indonesia. Jakarta: Yayasan Harkat Bangsa bekerja sama dengan Partnership for Governance Reform in Indonesia (PGRI) dan European Union (EU).
Pratikno. (2008). Rasionalisasi Pemekaran dan Penggabungan Daerah. Jurnal Sosial dan Politik, Fisipol UGM.
Pratikno, dkk. (2009). Kajian Tentang Rencana Pembentukan Kabupaten Muyu Pemekaran Dari Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua. Yogyakarta: Program Pascasarjana (S2) PLOD Universitas Gadjah Mada.
Putnam, R. (1993). Making Democracy Work : Tradition in Modern Italy. New Jersey: Princeton University Press.
Ratnawati, T. (2000). Pemekaran Wilayah dan Alternatif Pemecahan Wilayah: Revisi Mendasar terhadap PP 129 Tahun 2000. Jakarta: Yayasan Harkat Bangsa.
Ratnawati, T. (2009). Pemekaran Daerah: Politik Lokal dan Beberapa Isu Terseleksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Romli, L. (2007). Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rondinelli, D., & Cheema, G. (1983). Decentralization and Develompment Policy Implementation in Developing Countries. California: Sage Publications, Inc. Beverly Hills.
Rotberg, R. I. (2003). State Failure and State Weakness in a Time of Terror. Washington D.C: Brookings Institution Press.
Santoso, P., & Lay, C. (2006). Perjuangan Menuju Puncak. Yogyakarta: PLOD.
Santoso, P., Samadhi, W. P., & Bayo, L. N. (2018). Rezim Lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Simangunsong, F. (2016). Metodologi Penelitian Pemerintahan. Bandung: Alfabeta.
Sjafrizal. (2014). Perencanaan pembangunan daerah dalam era otonomi daerah. Jakarta: Rajawali Pers.
Smith, B. (1985). Decentralization: The Territorial Dimensions of the State. London: Asia Publishing House.
Smoke, P. (2001). Fiscal Decentralization in Developing Countries A Review of Current Concepts and Practice. Geneva: United Nations Research Institute for Social Development.
Strauss, A., & Corbin, J. (2016). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-Teknik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suaib, R. (2020). Urgensi Pemekaran Daerah di Indonesia. Jurnal Government Of Archipelago, Vol 1 No.1, 34-44.
Subarsono. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafa'at, M. A. (2012). Problem Otonomi Khusus Papua . Jakarta: Imparsial.
Tarlton, C. (1965). Symmetry and Asymmetry as Elements of Federalism: A Theoritical Speculation. The Journal of Politics Vol. 27, No. 4, 861-874.
Tobing, D. H. (2017). Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif. Bali: Universitas Udayana.
Trijono, L. (2007). Pembangunan Sebagai Permdamaian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ubaedillah, A., & Rozak, A. (2008). Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN.
Vanhannen, T. (1997). Prospect of Democracy: A Study of 172 countries. New York: Routledge.
Walizer, M., Weiner, P. 1991. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan Jilid 2. Alih Bahasa. Arief Sadiman. Jakarta : Penerbit Erlangga
Watts, R. (1999). Comparing Federal Systems. Montreal: McGill-Queens University Press.
Wibawa, S. (1994). Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
Yu, J., Zhou, L.-A., & Zhu, G. (2016). Strategic interaction in political competition: Evidence from spatial effects across Chinese cities. Regional Science and Urban Economics, Vol 57, 23-37.
Zuber, C. I. (2011). Understanding The Multinational Game: Towards The Theory of Asymmetric Federalism. Comparative Political Studies, Vol. 44, 546-571.
Zuber, C. I. (2011). Understanding The Multinational Game: Towards The Theory Of Asymmetric Federalism. Comparative Political Studies, Vol. 44 No. 5, 546-571.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maurits Valentino Wylla Hege, Faria Ruhana, Sampara Lukman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.