Daya Saing Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah Di Bali Dan D.I Yogyakarta Tahun 2017-2021

Monika Presilia; Uswatun Khasanah

doi:10.31539/costing.v7i1.6485

Monika Presilia Universitas Ahmad Dahlan
Uswatun Khasanah Universitas Ahmad Dahlan

DOI: https://doi.org/10.31539/costing.v7i1.6485

Abstract

One of the sectors with local revenue is tourism. The study will look at the tourist attractions in Bali and D.I. Yogyakarta. In this study, eight indicators were employed, and the World Tourism Organization (WTO) was used to examine them. According to the study's findings, each parameter is carefully analyzed. DIY displays a higher Human Tourism Indicator (HTI) score than Bali, and higher Bali indicators can also be found on the Infrastructure Development Indicator (IDI), Environment Indicator (EI), and Openness Indicator (OI). In terms of the Price Competitiveness Index (PCI), Technology Indicator (TAI), Human Resources Index (HRI), Openness Index (OI), and Social Development Index (SDI), Bali enjoys a competitive advantage.

Keywords: Tourism Competitiveness, Tourism Index, Composite Index, Tourism Competitiveness Index.

References

Asmuruf, M. (2015). Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Sorong. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(5).
BPS Provinsi Bali. (2018). Provinsi Bali dalam Angka 2018.
BPS Provinsi Bali. (2019). Provinsi Bali dalam Angka 2019.
BPS Provinsi Bali. (2020). Provinsi Bali dalam Angka 2020.
BPS Provinsi Bali. (2021). Provinsi Bali dalam Angka 2021.
BPS Provinsi Bali. (2022). Provinsi Bali dalam Angka 2022.
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. (2018). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2018.
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. (2019). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2019.
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. (2020). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2020.
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. (2021). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2021.
BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. (2022). Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2022.
Dariah, A. R. (2005). Perdagangan Bebas: Idealisme Dan Realitas. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 21(1), 115-126.
Grant, R. M. (1991). Analisis strategi kontemporer: Konsep, teknik, aplikasi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Irianty, D. (2013). Analisis Daya Saing dan Faktor yang mempengaruhi Industri Pariwisata Daerah Kota Malang.
Jagtiani, S. (2017, July 17). Thailand Switches Tourism Strategy to Drive Longer Stays and More Spending.
Kaupa, K. (2015). Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan. Akuntabilitas , 9 (1), 101-124.
Kwelju, J. (2019). Peran kebijakan publik dalam meningkatkan daya saing pariwisata di Kota Ambon Provinsi Maluku. BADATI , 1 (1), 55-71.
Ã“lafsdÃ³ttir, R. (2021). Peran partisipasi masyarakat untuk menentukan indikator keberlanjutan untuk wisata Arktik. Keberlanjutan , 13 (1), 295.
Porter, M. E. (1990). PorterThe Competitive Advantage of NationsFree Press. New York.
Rogowski, JC, Gerring, J., Maguire, M., & Cojocaru, L. (2021). Infrastruktur publik dan pembangunan ekonomi: bukti dari sistem pos. Jurnal Ilmu Politik Amerika , 66 (4), 885-901.
Utami, RC, & Hartono, D. (2016). Analisis Daya Saing Harga Pariwisata Indonesia: Pendekatan Elastisitas Permohonan. Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia , 11 (1), 93-118.
Wong, IA, Fong, LHN, & Law, R. (2016). Model multilevel longitudinal dari perilaku perjalanan wisata outbound dan model siklus ganda. Jurnal Riset Perjalanan , 55 (7), 957-970.