Perbedaan Efektivitas Senam Otak terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif antara Lansia Laki-Laki dan Perempuan
Abstract
The purpose of this study was to determine differences in cognitive function between men and women of elderly after being given brain gym intervention in patients with cognitive impairment. This research used experiment method, using Quasi experiment design with pre and posttest design. The results showed that there was a difference of cognitive function between men and women of elderly after giving brain exercise intervention with P value = 0,025. Conclusion, there was a difference in the effectiveness of brain gym on improving cognitive function between men and women of elderly. Brain gym is more effective for improving cognitive function in elderly men.
Keywords :Brain Gym, Cognitive Function, Elderly
References
Anggriyana & Atikah. (2010). Senam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Baert, V., Gorus, E., Mets, T., Geerts, C., & Bautmans, I. (2011). Motivators and Barriers for Physical Activity in Older Old: A Systematic Review. Ageing Research, 10.464–476.doi: 10.1016/j.arr.2011.04.001, diakses dari http:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21570493, pada tanggal 3 Februari 2018
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Dahlan, S. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Dennison, P., Gail, E. (2003). Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta: Gramedia
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Gallo, J.J., Reichel, W. & Andersen, L.M. (2000). Buku Saku Gerontologi, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Guslinda. (2013). Pengaruh Senam Otak terhadap Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Demensia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman Tahun 2013
Izzaty, R. E & Yulia, A. (2015). Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lansia : Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Awal. Universitas Negeri Yogyakarta
Kaplan, H.I, Sadock, B. J, Grebb, J. A. (2010). Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Populasi Lansia Diperkirakan Terus Meningkat Hingga Tahun 2020. Diakses dari http://www.depkes.go.id, pada tanggal 28 Januari 2018
Lee, L.L., Arthur, A., & Avis, M. (2008). Using Self-Efficacy Theory to Develop Interventions that Help Older Oepole Overcome Psychological Barriers to Physical Activity: A Discussion Paper. International Journal of Nursing Studies, 45, 1690–1699. doi: http://dx.doi.org/ 10.1016/j.ijnurstu.2008.02.012. diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18501359, pada tanggal 28 Januari 2018
Maryam, R. S. (2011). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika
Maryati. (2013). Gambaran Fungsi Kognitif pada Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit. Jurnal Program Studi D-3 Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
Muzamil. (2014). Hubungan antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usila di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas,3(2)
Nugroho, Wahyudi. H. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik (Edisi 3). Jakarta: EGC
Pascana, Y. A. (2011). Perbedaan Fungsi Kognitif antara Lansia Insomnia dan Tidak Insomnia di Panti Wredha Dharma Baktu Surakarta. Skripsi, diakses di http://digilib.uns.ac.id pada tanggal 3 Februari 2018
Purwanto. (2009). Manfaat Senam Otak (Brain Gym) dalam Mengatasi Kecemasan dan Stres pada Anak Sekolah. Jurnal Kesehatan, 2(1), 81-90. ISSN 1979-7621
Rosita. (2012). Hubungan antara Fungsi Kognitif dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Lansia di Kelurahan Mandan Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo
Saryono & Anggraeni, M. D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Sauliyusta, M & Etty, R. (2016). Aktifitas Fisik Mempengaruhi Fungsi Kognitif Lansia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(2)
Septianti. (2016). Pengaruh Senam Otak (brain gym) terhadap Tingkat Demensia pada Lansia. Jurnal Keperawatan Notokusumo, 4(1)
Setiawan. (2014). Pengaruh Senam Otak dengan Fungsi Kognitif Lansia Demensia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta
Smeltzer, C. S. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.Jakarta: EGC
Stanley, M. & Bere, P.G. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (edisi 2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stanley, M. (2006). Perawatan pada Lansia. Jakarta: EGC
Sularyo, T. S. dan Setyo, H. (2002). Senam Otak. Sari Pediatri, 4(1)
Suparmi. (2010). Studi Meta Analisa: Strategi Rehearsal Dan Memori Jangka Pendek. Jurnal Psikologi, 5(2), 289-310
The U.S Departement of Health and Human Services.(2011). Physical Activity and Health Older Adults. Washington DC: Pennsylvania Avenue
Wahyuniarti, A. (2012). Hubungan antara Hipertensi Dengan Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sumber Sari Malang. Diakses dari http://eprints.umm.ac.id//29763/2/jiptummpp-gdl-anisawahyu-28578 pada tanggal 16 Juni 2018
Wardana, M dan Kemil, W. (2017).Variasi Mengajar Guru Ditinjau dari Perbedaan Gender. Diakses dari http://www.apra.umsida.ac.id pada tanggal 3 Februari 2018
Yuliniarsi, E. (2014). Pengaruh Senam Vitalisasi Otak terhadap Peningkatan Keseimbangan Dinamis pada Lanjut Usia
Yusuf. (2010). Senam Otak Meningkatkan Fungsi Kognitif Lansia. Jurnal Ners, 5(1)
Copyright (c) 2018 Fatsiwi Nunik Andari, Muhammad Amin, Yeta Fitriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.