Pengaruh Kearifan Pangan Lokal Suku Rejang terhadap Penanganan Stunting Baduta di Bengkulu Utara

  • Danur Azissah Roesliana Sofais Program Studi Keperawatan, Universitas Dehasen Bengkulu
  • Berlian Kando Sianipar Program Studi Keperawatan, Universitas Dehasen Bengkulu
  • Darmawansyah Darmawansyah Program Studi Keperawatan, Universitas Dehasen Bengkulu

Abstract

The purpose of this research is to identify the effect of local food wisdom of Rejang trait to treat stunting infant at North Bengkulu. The design of this research is using queasy-experiments study, one group of stunting babies (height-for-age z-score < -2) consists 36 respondents with 12-24 months old. The result of this research shows that there is a change on stunting infant height after weaning treatment with mean score pre-test: 69.61 and mean for post-test: 77.16. correlation score >0.05 (0.846). It means that giving weaning treatment for stunting infant by using local food wisdom is positive. It can increase height gradually.

 Keywords: Local Food, Treatment, Stunting

References

Agustininggrum, Tia. (2016). Hubungan Karakterisitik Ibu dengan Kejadian Stunting di Wiayah Kerja Puskesmas Wonosari I. Jurnal UNISA

Amin, N. A. (2014). Faktor Sosio-demografi dan Tinggi Badan Orang Tua serta Hubungannya dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-23 Bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik. 2 (3)

BKKBN. (2018). Waspadai Ledakan Penduduk. BKKBN. Indonesia

Departemen Pekerjaan Umum. (2018). Profil Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu

Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu. (2018). Profil Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu Tahun 2018

Direktorat Bina Gizi. (2011). Petunjuk Teknik Tatalaksana Anak Gizi Buruk II

Ferguson, Elaine. (2007). Traditional Foods vs. Manufactured Baby Foods. Nutritional Quality and Safety Journal

Hagos, Saifu. (2017). Spatial Heterogeneity and Risk Factors Forstunting among Children Under age Five in Ethiopia: A Bayesian Geo-Statistical Model. Plos One Journal

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Infodatin

Maisarah, Fatmala Umi. (2018). Hubungan Status Pekerjaan, Tingkat Pendapatan Keluarga, Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Pemberian ASI Ekslusif Terhadap Status Gizi Balita. UNISA

Martorell R., Horta B.L., Adair L.S., Stein A.D., Richter L., Fall C.H. (2010). Weight Gain in the First Two Years of Life is an Important Predictor of Schooling Outcomes in Pooled Analyses from Five Birth Cohorts from Low and Middle Income Countries. Journal of Nutrition 140, 348–354

Nasution, D. (2014). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11

Olsa, E. D. (2017). Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. Jurnal Fakultas Kesehatan: Unand

Rachmi, C. N. (2016). Stunting, Underweight and Overweight in Children Aged 2.0–4.9 Years in Indonesia: Prevalence Trends and Associated Risk Factors. Plos One Journal

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1

Senbanjo IO. (2011). Prevalence of and Risk Factors for Stunting among School Children and Adolescents in Abeokuta, Southwest Nigeria. Health Population Nutrition Journal, 364-70

Setiawan, E. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Fakultas Kesehatan: Unand

Supadmi, S. (2008). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan pada Balita Kurang Energi (KEP). PGM 2008

TNP2K. (2017). 100 Kabupaten atau Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Jakarta

TNP2K. (2018). Gerakan Nasional Pencegahan Stunting dan Kerjasama Kemitraan Multi Sektor

WHO. (2015). Stunting Brief. World Health Organization
Published
2019-08-18
Abstract viewed = 535 times
pdf downloaded = 816 times