Analisis Peran Stakeholders dalam Pengembangan Desa Wisata Tangsi Duren Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu
Abstract
Kebijakan pengembangan pariwisata telah dituangkan dalam RPJMD 2021-2026, dimana sektor pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas dan unggulan dalam pembangunan perekonomian provinsi Bengkulu. Seperti halnya mengembangkan pariwisata baik pantai, alam, agro, adat/budaya maupun sejarah melalui “Desa Wisataâ€. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, secara umum koordinasi antar Stakeholders dalam pengembangan Desa Wisata Tangsi Duren sudah berjalan dengan baik, namun belum semua Stakeholders yang terlibat melalukan perannya secara maksimal. Pemerintah yang berperan untuk membuat peraturan tentang desa wisata melalui peraturan daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Pembangunan kepariwisataan Kabupaten Kepahiang tahun 2018-2025. Masyarakat memiliki peran untuk mengelola Desa Wisata Tangsi Duren serta memiliki hak untuk menerima manfaat dari kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Sektor swasta yang memiliki peran sebagai pendukung kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi produk pariwisata di Desa Tangsi Duren. Media massa yang berperan sebagai sarana tempat mempromosikan Desa Wisata Tangsi Duren agar menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Wisatawan yang memiliki peran membantu proses pengembangan desa wisata melalui permintaan jasa wisata yang disediakan oleh masyarakat Desa Tangsi Duren.
Kata Kunci : Desa Wisata, Pengembangan, Peran Stakeholders.
References
A.J, Mulyadi, (2012). Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Antara Made, (2015). Pengelolaan Pariwisata Berbasis Potensi Lokal, Pustaka Larasan, Bali.
Annisa Nur Widyastuti, (2014). Pengelolaan Desa Wisat Berbasis Masyarakat di Desa Kebonagung Kab. Bantul, Jurnal
Cahyana, S.R.(2019). Analisis Peran Stakeholders Desa Wisata Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Destinasi Wisata Vol, 7 No. 2, 2019, 7, 390-397.
Djiko Ricardo, (2022). Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Pitu Kecamatan Tobelo Tengah. Vol.3 No, 8. 2022.
Fahrozi Nour, (2022). Kajian Pengembangan Desa Wisata Di Provinsi Bengkulu. Vol.1. No, 2. 2022.
Bagus Ida, (2017). Peran Media Komunikasi dan Efeknya Bagi Pengembangan Desa Wisata Di Bali.
Handayani, Fitri(2017). Analisis Peran Stakeholders Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Karang Jahe Di Kabupaten Rembang. Vol,6, Nomor 3.
Hardianto, R.(2021). Implementasi Kebijakan Pengembangan Desa Wisata Pandanrejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 1-14.
Haryanti, L. dan S. Nugroho. (2018). Sinergi Stakeholder Dalam Mewujudkan Aktivitas Pariwisata Di Desa Wisata Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811.
Herdiana Dian, (2019). Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat.
Moleong, .1. Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, 2000.
Nugroho, A.Y.(2020). Peran Stakeholders dalam Pengembangan Desa Wisata
Paristha, N.P.(2022). Peran Stakeholders Dalam Pengembangan Desa Wisata Kerta Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. JUMPA Volume 8, Nomor 2, Januari 2022, 8, 625-648.
Prasiasa Oka Putu Dewa, (2012). Pariwisata Berbasis Masyarakat, Salemba Humanika, Bali.
Purwanti, I.(2019). Strategi Kelompok Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Objek Wisata Kebun Raya Massenrempulu Enrekang.
Sosselisa Fanny, (2021). Peran Stakeholders Dalam Pengelolaan Objek Wisata Alam Siwang Paradise di Desa Siwang Kota Ambon.
Suryasih, I. A. (2016). “Prinsip-Prinsip Pengembangan Produk Wisata Perdesaan” dalam I Putu Anom dan Ida Bagus Suryawan (ed.). Perkembangan dan Pengembangan Desa Wisata.
Wijaya Angga, (2022). Strategi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia : Pendekatan Analisis Pestel.