Usia dengan Kejadian Anemia dan Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil
Abstract
This study aims to describe the iron profile of pregnant women at risky ages in the Kepahiang District. The method used is descriptive-analytic with a cross-sectional design. The research sample was 100 pregnant women in the second and third trimesters randomly from 14 working areas of the Public Health Center in Kepahiang Regency. Determination of anemia and iron deficiency status is carried out based on blood sampling to measure hemoglobin levels and serum iron levels. The results showed that most of the respondents (55%) were at risky age and almost all (75%) had anemia and as many as 51 respondents had iron deficiency. The bivariate analysis results obtained a value of p = 0.049 and PR = 2.820 for the relationship between age and the incidence of anemia and p = 0.003 and PR = 3.789 for the relationship between age and the incidence of iron deficiency. In conclusion, there is a significant relationship between age and the incidence of anemia and between age and iron deficiency in pregnant women in Kepahiang Regency.
Keywords: Anemia, Deficiency, Pregnant Women, Age, Iron
References
Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. H. P. (2018). Usia Ibu dan Paritas sebagai Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 3(2), 108-113. https://doi.org/10.31764/mj.v3i2.506
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2), 123-130. http://dx.doi.org/10.30604/jika.v2i2.57
Darmawati, D. (2019). Faktor Sosial Ekonomi, Pola Makan dan Prevalensi Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan. http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/11748
Fadli, F., & Fatmawati, F. (2020). Analisis Faktor Penyebab Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 137–146. https://doi.org/10.31101/jkk.988
Hidayanti, L., & Rahfiludin, M. Z. (2020). Dampak Anemi Defisiensi Besi pada Kehamilan : A Literature Review. Gaster, 18(1), 50-64. https://doi.org/10.30787/gaster.v18i1.464
Kadir, S. (2019). Faktor Penyebab Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bongo Nol Kabupaten Boalemo. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 1(2), 54–63. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v1i2.2396
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila, P. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan Silampari, 1(2), 108–122. https://doi.org/10.31539/jks.v1i2.83
Novianti, S., & Aisyah, I. S. (2018). Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dan BBLR. Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi, 4(1), 6-8. http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jssainstek/article/view/440/339
Purba, C. O., Lumbanraja, A., & Sembiring, B. (2021). Hubungan Paritas dan Usia Gestasi sebagai Faktor Resiko terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil. JKM, 14(1), 19–23. https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jkm/article/view/634
Purnamasari, D. M., Lubis, L., & Gurnida, D. A. (2020). Pengaruh Defisiensi Zat Besi dan Seng terhadap Perkembangan Balita serta Implementasinya. Jurnal Sains dan Kesehatan, 2(4), 497–504. https://doi.org/10.25026/jsk.v2i4.194
Rahayu, H. S. E., Purwandari, S., & Wijayanti, K. (2017). Faktor Determinan dan Resiko Kehamilan Remaja di Kecamatan Magelang Selatan Tahun 2017. The 6th University Research Colloquium 2017, 377–384. http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/download/1543/886/
Sinaga, R. J., & Hasanah, N. (2019). Determinan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat Tahun 2019. Jurnal untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 3(2), 179–192. https://doi.org/10.52643/jukmas.v3i2.607