Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik dengan Hemiparese melalui Latihan Range of Motion (ROM) Pasif
Abstract
This study aims to analyze the strength of muscle strength in patients with non- hemorrhagic stroke with hemiparese through Passive Range of Motion (ROM) exercises at Bengkulu Curup Hospital 2019. This research method uses the Quasi Experiment design of the pre and post test designs. The results of this study indicate the average value of pre-test and post-test muscle strength. increased in the intervention group and no increase in the control group. significant value (p = 0.008) in the intervention group and (p = 0.5) in the control group. Conclusion, there is the effect of Range of Motion exercise on the muscle strength of non-hemorrhagic stroke patients at ICU Curup General Hospital in 2019.
Keywords: Muscle Strength, Range of Motion (ROM) Exercise
References
American Heart Association. (2010). Heart Deases and Stroke Statistic: Our Guide to Current Statistics and the Suplement to Our Heart and Stroke Fact 2010 Update. http://www.americanheart.org. Diakses pada tanggal 2 Desember 2018
Astrid, M., Elly, E., & Budianto, B. (2011). Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) terhadap Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi dan Kemampuan Fungsional Pasien Stroke di RS Sint Carolus Jakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 1(4), 175-182
Bakara, B., & Surani, S. (2016). Latihan Range Of Motion (Rom) Pasif terhadap Rentang Sendi Pasien Pasca Stroke. Idea Nursing Journal, 7(2), 12-18
Cahyati, Y., Nurachmah, E., & Hastono, S. P. (2013). Perbandingan Latihan ROM Unilateral dan Latihan ROM Bilateral terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Hemiparese akibat Stroke Iskemik di RSUD kota Tasik Malaya. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(1), 40-46
Dinata, C. A. (2010). Gambaran Factor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan periode 1. http://jurnal.Fk.unand.ac.id/articles/volum2no_2/57-61.pdf. Diakses tanggal 10- 01-2019
Garrison, S. J. (2003). Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation. Edisi II. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Guyton, C. A., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Irfan, M. (2012). Fisioterapi bagi Insan Stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu
Junaidi, I. (2011). Stroke A-Z. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
Lewis, S. L., Bucher, L., Margaret, M., Marrian, M., Kwong, J., & Roberts, D. (2017).
Medical-Surgical Nursing, 10th Edition. Mosby ElsevierInc
Marlina, M. (2011). Pengaruh Latihan ROM terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pasien Stroke iskemik di RSUDZA Banda Aceh. Idea Nursing Journal, III(1), 11- 20
Muttaqin, A. (2012). Pengantar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba
Padila, P. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika
PDPERSI. (2010). Stroke, Penyebab Utama Kecacatan Fisik. http://pdpersi.co.id
Potter. P. A. & Perry,A.G. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek. Jakarta: EGC
Puspitawati, E. Y. (2010). Perbedaan Efektivitas ROM 2x Sehari dan ROM 1x sehari
Rahayu, K. I. N. (2015). Pengaruh Pemberian Latihan Range Of Motion (ROM) terhadap Kemampuan Motorik pada Pasien Post Stroke di Rsud Gambiran. Jurnal Keperawatan, 6(2), 102-107
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Smeltzer, S., & Bare, B. (2013). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelpia: Lippincott
Yastroki, Y. (2010). Angka Kejadian Stroke Meningkat Tajam. (diakses2 februari 2018) diunduh dari : http://www.yastroki.sor.id
Yuliastuti, R. A., Handayani, H., & Kartini, Y. (2018). Perubahan Kemampuan Komunikasi Verbal Pasien Stroke iskemik dengan Disartria Pasca Lsvt loud di RSI Jemursari Surabaya. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 4(2), 108-116. https://doi.org/10.33023/jikep.v4i2.183
Zeferico, S. I., & Aycock, D. M. (2010). Post Stroke Shoulder Pain: Inevitable or Preventable? Rehabilitation Nursing, 35(4), 47-51. DOI: 10.1002/j.2048- 7940.2010.tb00040.x