Sore itu udara di rumah Bu Kanti terasa hangat dan sedikit lembab. Kipas listrik tua di sudut ruangan berputar dengan suara khas, “ngik-ngik” pelan yang jadi latar alami setiap harinya. Sambil melipat pakaian, Bu Kanti menyalakan Mahjong Ways 2 di ponselnya dan mulai bersenandung pelan, lagu lawas yang dulu sering dinyanyikan ibunya. “Malam-malam begini tuh enak nyanyi lagu lama,” katanya sambil tersenyum kecil.
Ia tidak terlalu memperhatikan layar, hanya mengikuti irama permainan di sela nada-nada yang ia nyanyikan. Tapi entah bagaimana, di tengah bait kedua, wild pertama muncul di layar. Disusul wild kedua, lalu ketiga, semuanya beruntun seperti mengikuti ritme suaranya. “Lho, kok pas banget sama nadanya?” ujarnya geli. Ia tertawa sendiri, sementara kipas di belakang tetap berputar dengan bunyi khasnya seolah mengiringi.
Bagi Bu Kanti, permainan itu bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga tentang suasana. “Kalau rumah sepi banget, malah gak enak,” katanya. Kipas tua yang bersuara “ngik-ngik” dan lagu-lagu kenangan justru membuatnya merasa lebih tenang. Dan anehnya, di suasana yang penuh ketenangan itu, hasil spin justru sering bagus.
“Mungkin karena gak ada beban pikiran,” katanya pelan. Ia percaya suasana hati berpengaruh pada hasil. Bukan karena mistis, tapi karena ketenangan membawa fokus alami. Ketika tubuh rileks dan pikiran mengalir, permainan pun terasa lebih sinkron. “Lagu itu kayak doa kecil,” tambahnya sambil tertawa ringan.
Setelah wild ketiga muncul, Bu Kanti sempat berhenti bernyanyi. Tapi kipas tetap berputar, mengeluarkan irama kecil yang seperti mengisi jeda lagu. Tak lama kemudian, scatter ikut muncul di layar, menambah kejutan sore itu. “Kipasnya kayak ikut nyanyi,” katanya sambil menunjuk benda tua itu. Ia tahu itu cuma kebetulan, tapi rasanya terlalu lucu untuk diabaikan.
Ia lalu melanjutkan nyanyiannya, kali ini dengan nada lebih pelan. Setiap kali suara “ngik-ngik” dari kipas muncul di antara suaranya, Bu Kanti malah tersenyum. “Kayak duet gak resmi,” ujarnya geli. Di tengah kesederhanaan itu, ia menemukan harmoni kecil — antara permainan, lagu, dan bunyi rumah yang sudah jadi bagian dari kesehariannya.
Sejak sore itu, Bu Kanti jadi sering memainkan Mahjong Ways 2 sambil bersenandung lagu lama. “Bukan buat nyari hoki, tapi biar suasananya adem,” katanya. Menurutnya, wild beruntun yang muncul saat itu bukan karena trik atau keberuntungan aneh, tapi karena hatinya sedang senang. “Mungkin hoki datang pas kita gak maksain,” ujarnya sambil menatap kipas tua yang terus berputar pelan.
Ia bahkan mulai menganggap bunyi “ngik-ngik” itu sebagai tanda kecil yang menenangkan. “Kalau kipasnya bunyi, berarti aku santai,” ujarnya sambil tertawa. Ia tidak lagi memikirkan pola, scatter, atau waktu spin. Baginya, permainan hanya jadi medium untuk menikmati sore dengan lagu-lagu kenangan yang menenangkan.
Bu Kanti menyadari, mungkin wild-wild itu muncul bukan karena kipas, tapi karena hidupnya sedang selaras — tenang, sederhana, dan penuh syukur. “Dulu aku pikir hoki itu soal keberuntungan,” katanya, “sekarang aku pikir hoki itu waktu hati pas di nada yang bener.” Kalimat itu meluncur lembut, seperti nadanya saat bernyanyi tadi.
Setiap kali kipasnya berbunyi atau lagunya berhenti di tengah, ia selalu tertawa kecil. Ia tahu suara itu pertanda bahwa hari masih berjalan, dan hal-hal kecil tetap bisa membawa kebahagiaan. “Wild itu cuma bonus,” ujarnya, “yang penting nadanya tetap ngalir.”
Kisah Bu Kanti mengingatkan bahwa keberuntungan kadang datang lewat hal-hal sederhana — lagu lama, suara kipas, dan suasana hati yang tenang. Wild beruntun di layar hanyalah simbol dari harmoni yang tercipta ketika seseorang menikmati detiknya tanpa terburu-buru.
Dan sejak sore itu, setiap kali kipas listrik berbunyi “ngik-ngik” di sela lagu yang ia nyanyikan, Bu Kanti tersenyum sambil berkata pelan, “Mungkin wild-nya lagi ikut nyanyi juga.”