Keterbukaan Diri (Self Disclosure) pada Remaja Dewasa Perempuan terhadap Lawan Jenis
Abstract
Self-Disclosure is the attitude of individuals who are able and willing to provide information about themselves privately and openly and are willing to accept the opinions of others by trusting someone to share with. This study aims to describe the meaning of self-disclosure of young adult girls to the opposite sex on the Bumble Online dating application. This study uses a constructivist paradigm with a descriptive qualitative approach and the research location is in the City of Bandung. The data collection method used was in the form of interviews and documentation of research subjects to several six key informants. The results of this study indicate that users of the Bumble application allow for self-disclosure of each user based on the form of interaction carried out by the user so that it creates encouragement for everyone to express himself. Factors that can influence adolescent self-disclosure can be seen from the intensity of user chats in the application and how other people respond to each exchange of messages that occur. The conclusion of this study is that self-disclosure in young adult girls is pseudo-openness (Online openness). Because through the Bumble application they only show the positive side of themselves.
Keywords: Application, Online Dating, Self Disclosure
References
Andriani, I., Imawati, D., & Umaroh, S. K. (2019). Pengaruh Harga Diri dan Keyakinan Terhadap Keterbukaan Diri Pada Pengguna Aplikasi Kencan Online. MOTIVA: Jurnal Psikologi, 2(2), 66-73. https://doi.org/10.31293/mv.v2i2.4783
Asmidayati, A. (2015). Kematangan Emosi pada Remaja Putri yang Melakukan Pernikahan Dini di Desa Kaliagung Kabupaten Kulon Progo. ePrints@UNY: Lumbung Pustaka Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/13645/
Aw, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu. Yogyakarta
Barat, R., & Lynn H. T. (2012). Pengantar Analisis Komunikasi dan Teori Aplikasi. Terjemahan Memperkenalkan Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika. Jakarta
Bonilla-Zorita, G., Griffiths, M. D., & Kuss, D. J. (2021). Online Dating and Problematic Use: A Systematic Review. International Journal of Mental Health and Addiction, 19(6), 2245-2278. https://doi.org/10.1007/s11469-020-00318-9
DeVito, J. A. (2013). The Interpearsonal Communication Book (14th edition) Global Edition. Pearson Education Limited. New Jersey. https://slims.bakrie.ac.id/repository/f7d4f28f39e8b9d8cb794f6c4eb9cb0f.pdf
Dewi, R. S. (2015). PPerilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Tinder Dalam Menjalin Relasi Pertemanan Di Kalangan Mahasiswa UNIKOM (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Tinder Dalam Menjalin Relasi Pertemanan Di Kalangan Mahasiswa UNIKOM). http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-dewirosita-33305
Gani, R., Kusumalestari, R. R. (2013). Jurnalistik Foto. PT Simbiosa Rekatama Media. Bandung
Hardjana, A. (2016). Komunikasi Organisasi: Strategi dan Kompetensi. PT. Kompas Media Nusantara. Jakarta
Jakpat, J. (2016, 1 Juni). Gen X and Gen Y Views on Work – Survey Report. Diakses dari: https://blog.jakpat.net/gen-x-and-gen-y-views-on-work-survey-report/
Liana, J., & Herdiyanto, Y. (2017). Hubungan Antara Intensitas Komunikasi dengan Komitmen pada Pasangan Yang Menjalani Hubungan Berpacaran. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1). 10.24843/JPU.2017.v04.i01.p09
Manu, N. P. C., Joni, I. D. A. S., & Purnawan, N. L. R. (2017). Self Disclosure Pengguna Aplikasi Kencan Online (Studi pada Tinder). E-Jurnal Medium, 1(1). 1-9. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/35447
McQuail, D. (2012). Teori Komunikasi Massa McQuail. Salemba Humanika. Aceh
Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif.PT. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung
Moorhead, M., & Griffin, G. (2013). Perilaku Organisasi. Empat Salemba. Jakarta
Mulyana, D. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Pemuda Rosdakarya. Bandung
Nugroho J. S. (2018). Perilaku Konsumen (edisi revisi). Kencana Perdana Media Group. Jakarta
Nurjaman, K., & Umam, K. (2012). Komunikasi dan Humas. Perpustakaan Setia. Bandung
O'Donnell, R., dan Smith, S. (2012). Educational Psychology. John Wiley & Sons, Inc. USA
Patton, P. (2002). Pengembangan Kecerdasan Emosional Sukses Lebih Bermakna. Penerbit Mitra Media. Jakarta
Pertiwi, R. N. W. F. W., Suindri, N. Y., Rahyani, N. K. Y. (2020). Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan tentang Gaya Pacaran Sehat dengan Media Video. Repositori Politeknik Kesehatan Denpasar. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4785/1/COVER.pdf
Pertiwi, W. L. (2019, 23 Desember). Sebanyak Inikah Jumlah Pengguna Instagram di Indonesia. Kompas.com. diakses dari: https://tekno.kompas.com/read/2019/12/23/14020057/sebanyak-inikah-jumlah-pengguna-instagram-di-indonesia
Ruhban, A. (2013). Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Facebook pada Remaja. Cognicia, 1(2). Retrieved from https://ejournal.umm.ac.id/index.php/cognicia/article/view/1649
Sears, D. O., Freedman, J. L., & Anne L. P. (1985). Psikologi Sosial. (Diterjemahkan oleh: Michael Adryanto). Penerbit Erlangga. Jakarta
Sugiharto, S. A., Ramadhana, M. R., (2018). Pengaruh Kredibilitas Influencer terhadap Sikap terhadap Merek (Studi pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom). Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. 8(2). https://ojs.unikom.ac.id/index.php/jipsi/article/view/1333
Umanailo, M. C. B. (2019). Paradigma Konstruktivis. 1-3. 10.31219/osf.io/9ja2t
Wahyudi, H. S., & Sukmasari, M. P., (2014). Teknologi dan Kehidupan Masyarakat. Jurnal Analisis Sosiologi, 3(1), 13-24. https://doi.org/10.20961/jas.v3i1.17444