Menelisik Sejarah dan Nilai Sosial Budaya dalam Pertunjukan Wayang Kulit Banjar
Abstract
Tujuan penelitian ini menjelaskan Sejarah awal perkembangan, Nilai Sosial Budaya dalam Pertunjukan Wayang Kulit Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sejarah Wayang Kulit Banjar menggambarkan sejak wayang masuk ke daratan Kalimantan Selatan, pergelaran wayang kulit Banjar selalu dilaksanakan pada malam hari, sesuai dengan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. Selanjutnya ada empat nilai sosial yang terkandung dalam Pertunjukan Wayang Kulit Banjar, yaitu (1) Silaturahmi, (2) Gotong Royong dan Kerjasama, dan (3) Saling Menolong, (4) Nilai Filosofis yang terkandung juga mengajarkan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai budaya yang terkandung dalam Wayang Kulit Banjar selalu mengajarkan masyarakat untuk selalu berbuat kebaikan, menghindari kejahatan, dan menanamkan semangat “amar ma’ruf nahi munkar” atau dalam istilah pewayangan yaitu “memayu hayuning bebrayan agung”. Simpulan penelitian ini bahwa semua pertunjukan Wayang Kulit ditanamkan sesuai dengan ajaran agama dari masing-masing kepercayaan para penontonnya dan dialam pagelaran Wayang Kulit Banjar juga memiliki beberapa tokoh yang patut untuk di jadikan nilai-nilai keteladanan di masyarakat.
Kata Kunci: Menelisik Sejarah, Sosial Budaya, Wayang Kulit Banjar
References
Amiin, H. F. (2018). Wayang Kulit sebagai Media Dakwah (Pengajak Kebaikan) (Studi Retorika Pada Dalang Pagelaran Wayang Kulit ) Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Malang. Diakses dari: http://repository.ub.ac.id/165070/1/Haris%20Hafidh%20Amiin.pdf
Anissa, R. N. (2023) Nilai-Nilai Islam dalam Kesenian Wayang Kulit Banjar Kelurahan Rantau Kanan Kabupaten Tapin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan. Diakses dar: https://idr.uin-antasari.ac.id/24668/
Dewi, S. (2019). Komunikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta
Djamal, S. M. (2022). Penerapan Nilai-nilai Ajaran Islam dalam Kehidupan masyarakat di desa Garuntungan Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Jurnal Adabiyah. 17(2). 161-180. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/download/3648/pdf/
Fauzi, A. (2019). Internalisasi Nilai-nilai Multikultural melalui Budaya Nyama Beraya pada Masyarakat Muslim Pegayaman. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 2(1), 1-21. https://doi.org/10.31538/almada.v2i1.220
Fauzi, H. D. (2023). Tradisi Pertunjukan Wayang, Bahan Apresiasi bagi yang Ingin Mengenal Pertunjukan Wayang
Insrawati, N., Kasyiyadi, d., I. I. G., P. L. (2922). Makna Filosofi dan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Tari Klana Raja Gaya Yogyakarta. Pelita: Jurnal Penelitian Mahsiswa UNY. 3(1).3–11. https://journal.uny.ac.id/index.php/pelita/article/view/4344
Istianah, I. (2022). Shilaturrahim sebagai Upaya Menyambungkan Tali yang Terputus. Riwayah: Jurnal Studi Hadis. 2(2). 199-210. https://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3143
Koentjaraningrat, K. (2020). Sejarah Antropologi I. Edisi Revisi Universitas Indonesia Press. Jakarta
Kuntowijoyo, K. (2019). Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Pustaka. Yogyakarta
Lisbijanto, H. (2023). Wayang. Graha Ilmu. Yogyakarta
Marjanto, D. K. (2015). Nilai Budaya yang Terkandung dalam Tradisi Sasi Ikan Lompa di Negeri Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Patrawidya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Buaya. 16(3). 121-129. https://doi.org/10.52829/pw.69
Marsaid, M. (2016). Islam dan Kebudayaan: Wayang sebagai Media Pendidikan Islam di Nusantara. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 4(1), 101-130. https://doi.org/10.21274/kontem.2016.4.1.101-130
Marwoto, O. H. (2014). Nilai-nilai Islam Pada Wayang Kulit Menjadikan Peran Penting Dalam Perkembangan Seni Islami Di Indonesia. Corak :Jurnal Seni Kriya. 3(1). 75-86. https://doi.org/10.24821/corak.v3i1.2346
Miles, M. B., dan Huberman A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode Baru. Universitas Indonesia. UI Press. Jakarta
Sa’adah, K., Juleha, S., & Utami, Y. P. (2022). Potensi Industri Kreatif Wayang Kulit di Desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas. Prosiding Kampelmas (Kampus Peduli Masyrakat), 1(2), 597-606. https://proceedings.uinsaizu.ac.id/index.php/kampelmas/article/view/425
Sari, P. A. N., Herdiana, H. R. (2023). Nilai Moral dan Nilai Sosial dalam Novel KKN (Kuliah Kerja Ngebaper) Karya Nurul Vidya Utami. Jurnal Ilmiah Diksatrasia: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.7(1). 48-58. http://dx.doi.org/10.25157/diksatrasia.v7i1.8890
Setiawan, E. (2020). Makna Nilai Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah. Al Hikmah: Jurnal Ilmu dakwah dan Pengembangan Masyarkat. 18(1). 33-49. https://doi.org/10.35719/alhikmah.v18i1.21
Soetarno, S., Sarwanto, S., Sudarko, S. (2007). Sejarah Pedalangan. Institut Seni Indonesia. Surakarta
Sudrajat, A. (2019). Nilai-nilai Budaya Gotong Royong Etnik Betawi Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Disertasi. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetua Sosial Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses dari: http://repository.upi.edu/14899/1/D_IPS_0908737_Title.pdf
Sugiyono, S. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Alfabeta. Bandung
Sugiyono, S. (2019). Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif. Alfabeta. Bandung
Tiyas, S. K. (2022). Media Wayang Kulit dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar. Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan. 10(2). 337-342. https://doi.org/10.20961/jkc.v10i2.65653
Copyright (c) 2024 Najmila Rahmatita, Heri Susanto, Sriwati Sriwati
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.