Implementasi Pendekatan Behavioral Mapping pada Seting Ruang Berkumpul di Area Tepian Sungai Kapuas
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendekatan behavioral mapping terhadap model seting ruang berkumpul informal pada kampung Budaya Tambelan Sampit yang mendukung aktifitas wisata budaya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik-kualitatif dengan pendekatan deskriptif-kualitatif terhadap fenomena lingkungan perilaku yang ada pada ruang berkumpul informal masyarakat di Tambelan Sampit, Pontianak. Hasil penelitian menemukan lima karakteristik setting ruang berkumpul informal masyarakat ditepian sungai. Simpulan penelitian ini adalah: (a). Terdapat 6 (enam) model bentuk ruang berkumpul informal disepanjang area tepian Sungai, (b). Aktifitas informal masyarakat pada ruang-ruang berkumpul informal-nya, berlangsung dalam dua periode waktu, yaitu siang dan malam hari, (c). Area-area ruang berkumpul di tepian Sungai, digunakan selain untuk kegiatan berkumpul, juga merupakan bagian pendukung kegiatan wisata Budaya di Tambelan Sampit.
Kata Kunci: Behavioral Mapping, Deskriptif-Kualitatif, Setting Ruang Berkumpul.
References
Habbullah, S., Ekomadyo, A. S. (2021). Place-Making pada Ruang Publik: Menelusuri Genius Loci pada Alun-Alun Kapuas Pontianak. Jurnal Pengembangan Kota. 9(1). 36-49 https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/10131/pdf
K. A. M. N., Saptorini, H., Fauzi, H. N. (2022). Fenomena Placemaking di Waterfront Sungai Kapuas Kota Pontiana. Sakapari: Seminar Karya & Pameran Arsitektur Indonesia. 12-26. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/43624/PROSIDING%20SAKAPARI%2010_2.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Lengkey, M. O. (2020). Analisis Ruang Sosial sebagai Wadah Budaya Berkumpul pada Kawasan Tepian Air Kota Manado. Jurnal Arsitektur Dan Konstruksi, 1(1), 31–38.
Moore, G. T. (1994). Recommendation for Childcare Centers, Centerfor Architecture and Urban Planning Research. Univ. of Winconsin-Milwaukee. Milwaukee
Mulyadi, M., Nurhidayati, E., Putri, V. (2021). Dampak Pembangunan Waterfront terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 8(1), 1–6. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/44679
Pamungkas, H., Arsandrie, Y. (2020). Behavioral Mapping dan Adaptasi terhadap Lingkungan pada Squatter Settlements (Studi Kasus: Semanggi RW 23 Surakarta. Jurnal Arsitektur NALARs. 19. 115-130. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/download/6225/4307
Pramudito, S. (2019). Karakteristik Seting Fisik Ruang Interaksi Warga di Kampung Bantaran Sungai Winongo Yogyakarta. Review of Urbanism and Architectural Studies, 17(2), 13–26. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2019.017.02.2
Siregar, J. (2021). Korelasi Antara Konfigurasi Ruang Publik dengan Interaksi Sosial. Tata Kota dan Daerah, 13(1), 15–22. https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2021.013.01.3
Suryanto, B. E., Devi, F. (2020). Dampak Pembangunan Waterfront Pontianak City terhadap Perubahan Aspek Kehidupan Masyarakat Sekitar Tepian Sungai Kapuas. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 11(1), 35–38. https://dx.doi.org/10.26418/j-psh.v11i1.42946
Tamariska, S. R., & Ekomadyo, A. S. (2017). Place-Making Ruang Interaksi Sosial Kampung Kota. Jurnal Koridor, 8(2), 172–183. https://doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1345
Une, D. (2021). Interaksi Sosial Budaya Masyarakat Desa Banuroja. Journal Of Government and Political Studies, 4(1), 178–186. https://doi.org/10.32662/gjgops.v4i1.1459
Copyright (c) 2024 R Puspito Harimurti, Muhammad Radhi, Wahyudin Ciptadi, Neva Satyahadewi, Agus Yuliono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.