Kata-Kata Makian dalam Bahasa Melayu Bengkulu pada Masyarakat Pesisir Pantai di Kecamatan Teluk Segara
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kata-kata makian dan bentuk makian yang terdapat pada bahasa Melayu Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif. Sumber data berupa penggunaan kata-kata makian dalam bahasa Melayu Bengkulu. Data yang didapatkan berupa kata-kata makian yang dipakai oleh masyarakat bahasa Melayu Bengkulu ketika mereka berinteraksi dengan orang lain. Prosedur pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dengan menggunakan analisis data berupa reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan (conclusion drawing atau verification). Pengecekan keabsahan data, triangulasi data dan triangulasi sumber data tahap-tahap penelitian. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: pengunaan bahasa Melayu Bengkulu masih digunakan oleh masyarakat pesisir pantai di Kecamata Teluk Segara, bahasa Melayu Bengkulu masih mereka gunakan dalam bahasa sehari-hari. Masyarakat pesisir pantai masih menggunakan kata-kata makian dalam berkomunikasi sehari-hari seperti kata: didik, pesek, palak bak kau, turik, mentik, rongak, cerepet, gelenjit, lolo, tolot, buyan, bundung, keparat, klera dan lainnya. Dan adapun bentuk kata makian masyarakat pesisir pantai ini berupa kata, frasa, klausa.
Kata Kunci: Bahasa Masyarakat pesisir pantai, Kata makian, Melayu Bengkulu
Copyright (c) 2024 Elisza Celenia, Fera Zasrianita; Welti Wediasti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.