Tinjauan Kondisi Fisik Wasit Sepakbolapengcab PSSI Kota Padang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui kemampuan kondisi fisik Wasit sepakbola Kota Padang, daya tahan lari 20 x 150 meter yang dimiliki Wasit sepakbola Kota Padang, berdasarkan Tes Kesehatan/Kebugaran Wasit FIFA/AFC/PSSI. kecepatan lari 6 x 40 meter yang dimiliki Wasit sepakbola Kota Padang, berdasarkan Tes Kesehatan/Kebugaran Wasit FIFA/AFC/PSSI. Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif dimana peneliti hanya melihat bagaimana kemampuan kondisi fisik wasit sepakbola kota Padang. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data itu.Cara Pelaksanaan:Setiap peserta sebelum peluit berbunyi mesti sampai di area jalan atau posisi star 1 dan star 2, peserta bersiap-siap dengan mengambil posisi star berdiri, sewaktu peluit di bunyikan dan bendera diangkat oleh sterter para peserta memulai lari sampai kepada finis yang telah ditentukan dengan jarak tempuh 150 meter dan starter mencatat waktu peserta yang masuk pada garis finis, sampai pada garis finis peserta melakukan pemulihan dengan cara berjalan menuju garis star yang kedua dengan jarak tempuh 50 meter dan waktu 50 detik. Pada peluit berikutnya para peserta berlari kembali sepanjang 150 meter dengan waktu 30 detik dan diikuti dengan recovery sambil berjalan sepanjang 50 meter dengan jangka waktu 50 detik kembali.
Kata Kunci: Kondisi Fisik, Wasit Sepakbola
References
Aspa, A. P. (2020). Pengaruh Daya Tahan dan Kecepatan Terhadap Kinerja Wasit Sepakbola CI Nasional PSSI Provinsi Riau. Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 3(2), 116–122. https://doi.org/10.31539/jpjo.v3i2.1044
Bismar, A. R., & Fadillah, A. (2020). Hubungan Kelincahan, Kelentukan, Kecepatan Dan Koordinasi Dengan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola. COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 11(3), 102. https://doi.org/10.26858/com.v11i3.13397
Boihaqi. (2017). Analisis Kondisi Fisik Atlet Sepakbola SMA Negeri 4 Banda Aceh. Universitas Serambi Mekkah ISSN 2355-0058, 4, 121–135. http://publications.lib.chalmers.se/records/fulltext/245180/245180.pdf%0Ahttps://hdl.handle.net/20.500.12380/245180%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12
Elmanisar, V. (2017). Hubungan Kelincahan dengan Kecepatan Dribbling dalam Pengembangan Diri Cabang Sepakbola. Sport Science, 17(1), 36–47. https://doi.org/10.24036/jss.v17i1.6
Jatra, R. (2017a). Pengaruh Metode Latihan Interval Ekstensif dan Fartlek terhadap Kemampuan Dayatahan Kecepatan Wasit Sepakbola Kota Padang. Journal Sport Area, 2(1), 79–87. https://doi.org/10.25299/sportarea.2017.vol2(1).594
Jatra, R. (2017b). Pengaruh Metode Latihan Interval Ekstensif Dan Fartlek Wasit Sepakbola Kota Padang. Journal Sport Area, 2(1), 79–87.
Kusuma, K. C. A. (2020). Tingkat Kondisi Fisik Wasit Sepakbola Pengkab PSSI Buleleng. Jurnal Olahraga, 2, 12–26.
Ridwan, M. (2020). Kondisi Fisik Pemain Sekolah Sepakbola (SSB) Kota Padang. Performa Olahraga, 5(1), 39–47. http://performa.ppj.unp.ac.id/index.php/kepel/article/view/142
UU RI. (2005). Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. In Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 Tentang Jalan.