ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS WISATA KABUPATEN PANGANDARAN)

  • Mulki Hakim Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
Keywords: Pembangunan, Pariwisata, Berkelanjutan, UNWTO, Pangandaran

Abstract

Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan sebuah kesepakatan antar negara – negara melalui United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Pembangunan pariwisata berkelanjutan atau disebut dengan Sustainable Tourism Development dicetuskan berkaitan dengan mulai maraknya pembangunan pariwisata yang mengedepankan aspek ekonomi tanpa memikirkan lingkungan wisata masa mendatang. Sehingga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian tanpa menjaga kelestariannya. Pembangunan pariwisata berkelanjutan memiliki tiga indikator utama yaitu : ekonomi, lingkungan, masyarakat. Dari indikator tersebut diukur dengan nilai-nilai, berdasarkan wawancara pendapat masyarakat dan para pengunjung pariwisata mengenai objek wisata tujuan. Metode lain yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data-data terkait dengan indikator yang telah dikemukakan oleh para ahli. Pembangunan pariwisata di Kabupaten Pangandaran sedang mengalami pertumbuhan. Pemerintah sedang terus membangun dengan tujuan mendongkrak kunjungan wisata ke Pangandaran. Dengan berbagai upaya yang tengah dilakukan. Dalam pembangunan ini tentunya perlu diteliti untuk memastikan bahwa pembangunan pariwisata ini tepat dan telah masuk kedalam kategori pembangunan pariwisata berkelanjutan.

References

[1] Antara, “Pertumbuhan Pariwisata Indonesia Peringkat 9 Di Dunia” dalam CNN Indonesia, https://travel.tempo.co/read/1139099/pertumbuhan-pariwisata-indonesia-peringkat-9-di-dunia/full&view=ok , diakses pada 25 Januari 2019, pukul 05.16 WIB
[2] Isye Susana Nurhasanah, Nava Neilulfar Alvi dan Citra Persada, Perwujudan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Lokal Di Pulau Pahawang, Pesawaran, Provinsi Lampung, TATALOKA, Vol. 19 No. 2, Mei 2017, hlm. 118
[3] Materi Presentasi Dr. Frans Teguh, MA pada 19 Juni 2017 di International Year of Sustainable Tourism for Development 2017, Beliau adalah Direktur Pengembangan Infrastruktur Pariwisata dan Ekosistem Pariwisata, Indonesia.
[4] Data Rekap Perbandingan Pengunjung Wisata Kabupaten Pangandaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran , 2018
[5] Wawancara dengan Bapak Galih Avomegi pada 26 Maret 2018 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Fungsional Umum Bidang Destinasi, Disparbud Kab. Pangandaran
[6] M Umar Chapra, Sistem Moneter Islam, (Jakarta : Gema Insani Press, 2000), hal. 2 Ibid, hal. 4
[7] Wawancara dengan Bapak Dudung pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Destinasi, Disparbud Kab. Pangandaran.
[8] Mardani, Hukum Bisnis Syariah , (Jakarta : Kencana, 2014), hal. 29
[9] Wawancara dengan Bapak Dudung Cahyadi pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Destinasi, Disparbud Kab. Pangandaran.
[10] Muhammad Rayhan Janitra, Hotel Syariah Konsep dan Penerapan, (Depok : Rajawali Pers, 2017), hal. 8
[11] Wawancara dengan Ibu Adelia pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Analisa dan Pemasaran Pariwisata, Disparbud Kab. Pangandaran.
[12] Wawancara dengan tabel 4.1 pada 22 Juli 2019 di Pangandaran, Beliau merupakan masyarakat lokal Pangandaran , Kab. Pangandaran.
[13] Wawancara dengan Bapak Sufandi pada 17 Juli 2019 di Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Perdagangan dan Kemeterologian, Diperindagkop Kab. Pangandaran.
[14] Wawancara dengan Bapak Sufandi pada 17 Juli 2019 di Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Perdagangan dan Kemeterologian, Diperindagkop Kab. Pangandaran.
[15] Wawancara dengan Bapak Dadang pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Perhotelan, Disparbud Kab. Pangandaran.
[16] Wawancara dengan Bapak Dudung Cahyadi pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Destinasi, Disparbud Kab. Pangandaran.
[17] Wawancara dengan Bapak Ipan Kurniawan pada 17 Juli 2019 di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Staff Bidang Pengendalian Pencemaran, DLHK Kab. Pangandaran.
[18] Wawancara dengan Ibu Een Rohimah pada 17 Juli 2019 di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Seksi Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, DLHK Kab. Pangandaran.
[19] Antara. 2019. “Atasi Sampah di Pangandaran, Jawa Barat Rancang Program Unik Ini” dalam Tempo, https://bisnis.tempo.co/read/1218892/atasi-sampah-di-pangandaran-jawa-barat-rancang-program-unik-ini, diakses pada 22 Juli 2019, pukul 10.40 WIB.
[20] Wawancara dengan Bapak Dudung Cahyadi pada 16 Juli 2019 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Kepala Bidang Destinasi, Disparbud Kab. Pangandaran.
[21] Wawancara dengan Bapak Ipan Kurniawan pada 17 Juli 2019 di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Pangandaran, Beliau adalah Staff Bidang Pengendalian Pencemaran, DLHK Kab. Pangandaran.
Published
2024-10-20
Abstract viewed = 7 times
pdf downloaded = 3 times