Representasi Disfemisme pada Pemberitaan Isu Lingkungan di Media Massa Nasional: Studi Ekolinguistik

  • Akhmad Mukhibun Universitas Sebelas Maret
  • Dwiana Nur Rizki Hanifah Universitas Sebelas Maret
  • Sumarwati Sumarwati Universitas Sebelas Maret
  • Andayani Andayani

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemisme dan fungsinya dalam pemberitaan isu lingkungan di media massa nasional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan ekolinguistik. Sumber data berupa berita-berita tentang lingkungan pada Kompas.com, Detik.com, dan, Tempo.co. Teknik pengampilan sampel menggunakan purposive sampling yakni pengambilan sampel didasarkan pertimbangan mengenai berita yang memuat isu lingkungan. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis data model mengalir Miles, Hubermen & Saldana. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan disfemisme pada ketiga media massa nasional Indonesia. Bentuk disfemisme yang ditemukan meliputi kata sebanyak 30 data, frasa sebanyak 7 data, klausa sebanyak 12 data, dan kalimat sebanyak 19 data. Bentuk disfemisme paling banyak berupa kata. Fungsi penggunaan disfemisme yakni untuk mengungkapkan kejengkelan/kemarahan, mengkritik, menyindir, menyalahkan, dan menuduh. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerkayaan ilmu linguistik, terutama pada bidang ekolinguistik.

 

Kata Kunci: Disfemisme, Ekolinguistik, Isu Lingkungan, Media Massa Nasional,  Pemberitaan

Author Biographies

Akhmad Mukhibun, Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Dwiana Nur Rizki Hanifah, Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret

Sumarwati Sumarwati, Universitas Sebelas Maret

Profesor Bidang Ilmu Linguistik Terapan Universitas Sebelas Maret

Andayani Andayani

Profesor Bidang Ilmu Metodologi Pengajaran Bahasa Universitas Sebelas Maret

References

Alland, K., & Burridge, K. (1991). Euphemism and Dysphemism: Language Used As Shield and Weapon. Oxford University Press.

Asteria, D. (2016). Optimalisasi Komunikasi Bencana di Media Massa sebagai Pendukung Manajemen Bencana. Jurnal Komunikasi, 1, 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.25008/jkiski.v1i1.30

Chaer, A. (1990). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Choiriyati, S. (2015). Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik. Perspektif, 2(2), 21–27.

Consonni, S., & Sala, M. (2021). Taboo, Tabloids and Trump: The Rise and Twilight of A Us President In Digital Mainstream News Media. ESP Across Cultures, 18, 37–56. https://doi.org/10.4475/0062_3

Fathonah, S. (2023). Penggunaan Gaya Bahasa pada Kolom Opini dalam Surat Kabar Harian Radar Tarakan. AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 9(2), 1221–1228. https://doi.org/10.37905/aksara.9.2.1221-1228.2023

Fill, A., & Muhlhausler, P. (2006). Ecolinguistics reader: Language, ecology and environment. A&M Black.

Gluck, H. (1993). Lexikon Sprache. Verlag J. B. Metzler.

Harun, M., Artika, W., & Wildan. (2023). Dysphemism in the Form of Hatred and Profanity Towards Forest Destroyers in Indonesian Poetry. Studies in English Language and Education, 10(3), 1627–1646. https://doi.org/10.24815/siele.v10i3.30663

Herutomo, Ch., & Istiyanto, S. B. (2021). Komunikasi Lingkungan dalam Mengembangkan Kelestarian Hutan. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 20(1). https://doi.org/10.32509/wacana.v20i1.1165

Hornung, A. (2011). Ecocriticism: New Horizons. UK: Cambridge Scholars Publishing.

Isti’anah, A. (2022). Paradigma Fungsional Dalam Ekolinguistik. Sintesis, 16(1), 1–16. https://doi.org/10.24071/sin.v16i1.4250

Keraf, G. (2007). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khotimah, K., Laksono, K., & Suhartono, S. (2022). Patterns of Dysphemism of COVID-19 News in Indonesian Mass Media: Critical Eco-Discourse Analysis. International Journal of Innovative Research and Scientific Studies, 5(4), 428–434. https://doi.org/10.53894/ijirss.v5i4.1015

Kurniawati, H. (2011). Eufemisme dan Disfemisme dalam Spiegel Online. Litera, 10(1).

Laili, E. N. (2012). Eufemisme Dan disfemisme pada wacana lingkungan: Sebuah kajian ekolinguistik kritis dalam media massa di Indonesia [Tesis]. Universitas Gadjah Mada.

Laili, E. N. (2013). Disfemisme pada Wacana Lingkungan: Sebuah Kajian Ekolinguistik Kritis dalam Media Massa di Indonesia. Mabasan, 7(2), 47–58. https://doi.org/doi.org/10.62107/mab.v7i2.175

Laili, E. N. (2016). Eufemisme dalam Wacana Lingkungan Sebagai Piranti Manifestasi Manipulasi Realitas: Perspektif Ekolinguistik Kritis. JLT-Jurnal Linguistik Terapan, 6(1).

Mahardika, R. Y., & Taufik, I. N. (2023). Disfemisme pada Pemberitaan Korupsi di Media Massa Daring. Semantik, 12(1), 75–88. https://doi.org/10.22460/semantik.v12i1.p75-88

Mantiri, G., & Handayani, T. (2018). Dampak Ekologis Penggunaan Kalimat Indikatif pada Media Massa Online Papua: Tinjauan Ekolinguistik Kritis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(2), 146. https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.607

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis. Sage Publications.

Mufwene, S. S. (2001). The Ecology of Language Evolution. Cambridge University Press.

Pambudi, T. S. (2016). Peran Media dalam Menginformasikan Wacana Green Design kepada Masyarakat. Jurnal IDEALOG: Jurnal Ide Dan Dialog Desain Indonesia, 1(1), 37–46. https://doi.org/https://doi.org/10.25124/idealog.v1i1.841.

Purnomo, D. T. (2021). Studi Ekolinguistik dalam Dinamika Tutur Bahasa Jawa Ragam Pertanian Pada Masyarakat Buddha di Dusun Gunung Kelir Kulon Progo. ABIP : Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan, 3(2), 15–25. https://doi.org/10.53565/abip.v3i2.224

Rijal, S. (2019). Pemberitaan Media Online Tentang Kaltim Green: Kajian Ekolinguistik Kritis. Seminar Bahasa, Sastra Dan Seni, 385–398.

Romaine, S. (2000). Language in Society: An Introduction to Sociolinguistics. Oxford University Press.

Santoso, A., & Syahri, M. (2023). Manifestasi Disfemisme: Membongkar Ganyang Malaysia dalam Judul Berita Sepak Bola Indonesia. Suar Betang, 18(2), 191–211. https://doi.org/10.26499/surbet.v18i2.12884

Sariah. (2018). Ekspresi Kritik Melalui Disfemisme pada Pemberitaan Kasus Setya Novanto Di Media Massa Daring (Criticism Expression By Online Media Through Dysphemism On Setya Novanto’s Case). Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 16(1), 79–93.

SDGs Bappenas. (2023). SDGs Knowledge Hub: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. SDGs Indonesia.

Sibarani, T. (2014). Ekolinguistik Kebambuan dalam Masyarakat Bahasa Batak Toba Ekolinguistik Bamboo in Toba Batak Language Society. Medan Makna, 12(2), 95–104.

Stibbe, A. (2015). Ecolinguistics: Language, Ecology and the Stories We Live By. Routledge.

Suktiningsih, W. (2017). Dimensi Praksis Dan Model Dialog Leksikon Fauna Masyarakat Sunda: Kajian Ekolinguistik. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 2(1), 142. https://doi.org/10.22225/jr.2.1.54.142-160

United Nations. (2023). Sustainable Development Goals. Retrieved from https://unstats.un.org/sdgs/report/2023/

Wahyudin, U. (2017). Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan. Jurnal Common, 1.

Zollner, N. (1997). Der Euphemismus im Alltäglichen und Politischen Sprachgebrauch des Englischen. Peter Lang GmbH.
Published
2024-06-30
Abstract viewed = 0 times
pdf downloaded = 0 times