Eksistensi Permainan Rakyat Kota Lubuklinggau

  • Nur Nisa'i Muslihah STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
  • Tri Astuti Universitas PGRI Silampari

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksisitensi permaian rakyat di kota Lubuklinggau melalui inventarisasi dan pelestarian folklor sebagian lisan pada masyarakat. Sumber data penelitian diambil dari masyarakat(meliputi orang tua, anak-anak, dan remaja) yang berada di empat kecamatan Kota Lubuklinggau, yaitu Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau Selatan II, dan Lubuklinggau Utara II. Metode pengumpulan data dengan teknik nontes, berupa wawancara, observasi, dan angket.Hasil penelitian diperoleh data bahwa inventarisasi permainan rakyat yang ada di Kota Lubuklinggau terdapat 22 jenis permaianan, masing-masing kecamatan ada yang memiliki perbedaan dan persamaannamapada jenis permaian rakyatnya, begitupun dengan jumlahjenis permaian rakyat yang masih dikenal dan eksis dimainkan pada masing-masing kecamatan berbeda. Di Lubuklinggau Barat I, terdapat 12 permaian rakyat yang masih dikenal daneksis dimainkan; Lubuklinngau Timur I terdapat 11 permaian rakyat; Lubuklinggau Selatan II terdapat 15 permaian; dan Lubuklinggau Utara II terdapat 7 permaian. Hasil analisis angket tentang eksistensi permaian rakyat di kota Lubuklinggau diperoleh skor persentase rata-rata 86,50% berada dalam kategori Sangat Baik.Dengan demikian, disimpulkan bahwa eksistensi permainan rakyatdi Kota Lubuklinggau berada dalam kategori sangat baik.

 

Kata Kunci: Eksistensi, Folklor Sebagian Lisan, Permainan Rakyat

References

Adi, B. S. (2020). Implementasi Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Anak, 9(1), 33–39.

Danandjaja, J. (2015). Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain.p. 251.

Fadli. (2017). Bentuk dan Makna Ungkapan Pantang Larang Komunitas Adat Desa Karang Pandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Dalam Sebuah Penafsiran Hermenutika Budaya. Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 4(2), 116–124.

Muslihah, N. N., & Rusmana, D. (2020). Kepewarisan Nilai Budaya dalam Mite Silampari sebagai Folklor Lisan pada Masyarakat. KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran, 4(1), 1–23.

Muslihah, N. N. (2019). Kajian Nilai Budaya dalam Mite Silampari sebagai Alternatif Materi dalam Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa (Semiba) 2019, 174–186.

Sutaryanto. (2016). Folklor dan Peranannya dalam Menumbuh Kembangkan Wawasan Multikultural Siswa Sejolah Dasar. Proceeding International Seminar FoE, 6.

Tri, et, al. (2021).Sosialisasi Folklor sebagian Lisan: Upaya Pelestarian dan Pengembangan Jenis-Jenis Permainan Tradisional pada Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau. Jurnal PKM Linggau. 2(1), 52-63. https://jurnal.lp3mkil.or.id/index.php/pkml/article/view/95

Widodo, P., Lumintuarso, R., Studi, P., Keolahragaan, I., Pascasarjana, P., & Kebumen, K. (2017). Pengembangan Model Permainan Tradisional untuk Membangun Karakter pada Siswa SD Kelas Atas. Jurnal Keolahragaan, 5(2), 183–193.

Yulita, R. (2017). Permainan Rakyat Anak Nusantara. Jakarta Timur. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Muslihah, N. N. et, al. (2019). Pendampingan Pelestarian Permainan Rakyat pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kelurahan Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Laporan Pengabdian pada Masyarakat.

Nurhayati, I. (2012). Peran Permainan Rakyat dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Empowerment.I (2).

Sutaryanto. (2016). Folklor dan Peranannya dalam Menumbuh Kembangkan Wawasan Multikultural Siswa Sejolah Dasar. Prosiding Internasional Seminar. I.
Published
2022-12-31
Abstract viewed = 90 times
pdf downloaded = 160 times