Pengembangan Model Savikir (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectualy, Kinestetic, Improve, Repetition) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi masalah pemebelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMA materi darama, dalam hal ini hasil belajar siswa pada bidang studi tersebut, tergolong rendah. Pemilihan model pembelajaran yang tidak sesuai membuat kemandirian belajar siswa sangat kurang. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan menulis naskah drama siswa kelas XI SMAN 8 Wajo?, Bagaimana model pembelajaran SAVIKIR yang valid, praktis, dan efektif?, dan Apakah model pembelajaran SAVIKIR dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama pada siswa kelas XI SMAN 8 Wajo?. Model pembelajran SAVIKIR dikembangkan berdasrkan alur pengembangan plomp, yaitu (1) Investigasi awal, (2) desain, (3) realisasi, (4) tes, (5) implementasi. Komponen model merujuk pada Arend dan Nieveen. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI MIPA 1 dan 2 SMAN 8 Wajo tahun pelajaran 2019/2020. Data kevalidan model diperoleh melalui instrument validasi model dan perangkat pembelajaran. Data kepraktisan model diperoleh melalui instrumen keterlaksanaan model, keterlaksanaan pembelajaran, respon siswa, dan respon guru. Data keefektifan model diperoleh melalui instrumen tes hasil belajar siswa, kemandirian belajar, dan tatap muka. Hasil pengembangan diperoleh Model SAVIKIR yang terdiri dari 5 tahap yitu, (1) tahap persiapan (kegiatan pendahuluan), (2) tahap penyampaian (kegiatan inti), (3) tahap pelatihan (kegiatan inti), (4) tahap memperbaiki (imporove), dan (5) tahap penampilan hasil (penutup). Berdasarkan aspek validitasnya, Model SAVIKIR ditinjau dari komponen penyusunannya, pelaksanaan pembelajaran, lingkungan belajar, tugas-tugas pengelolaan, evaluasi, perangkat pembelajaran dan instrumennya termasuk dalam kategori valid. berdasarkan aspek kepraktisan model SAVIKIR ditinjau dari keterlaksanaan model dan pengelolaan pembelajarannya. Berdasarkan aspek keefektifan model SAVIKIR bersifat efektif ditinjau dari aspek hasil belajarnya.
Katakunci : Model SAVIKIR, Keterampilan Menulis Drama
References
Depdiknas. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum.
Erlistiani, M., Syachruroji, A., & Andriana, E. (2020). Penerapan Model Pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create and Share) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 13(2), 161–168. https://doi.org/10.33369/pgsd.13.2.161-168
Fathurrohman, M. (2015). Model-Model Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Fauzani, M. (2015). Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.
Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Srtifikasi Guru. Remaja Rosdakaya.
Mulyasa, E. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyesuaikan MBS dan KBK. Remaja Rosdakarya.
Plomp, T. (1997). Educational and Training System Design. The Netherlands: Univercity of Twente.