Eksistensi Makna Verbal dan Non Verbal pada Tradisi Orom Sasadu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi Orom Sasadu, dan makna verbal dan non-verbal pada tradisi Orom Sasadu yang diselanggarakan oleh Masyarakat Sahudi Halmahera Barat, Maluku Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik Observasi, interview, dokumentasi, SLC, dan teknik Catat. Berdasarkan hasil dari peneliti dapat disimpulkan bahwa (1) Sasadu saratakan nilai sosial, religi dan kebudayaan yang dapat menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya tentang eksistensi, pandangan hidup dan sistem nilai budaya orang Sahu sebagai suatu masyarakat adat; (2) Tradisi orom sasadu biasanya di isi dengan acara makan bersama dan di hibur dengan nyanyian dan tarian adat masyarakat setempat yang dulunya berlangsung selama sambilan hari, namun kini acara ini hanya dilakukan satu hari saja; dan (3) Ada kemauan dari masyarakat setempat untuk tetap mempertahankan arsitektur rumah sasadu ini beserta tradisi Orom Sasadu. Usaha merenovasi dan melestarikan budaya agar dapat mengangkat kembali spirit atau konsepsi-konsepsi yang memiliki nilai positif dalam adat tersebut terutama terkait makna sosial, moral, kebersamaa, makna religious dan budaya.
Kata Kunci: Eksistensi, Makna Verbal dan Nonverbal, Orom Sasadu
References
Any,N. R. L. (2017). Peran Lembaga Adat dalam Pelestarian Kearifan Lokal (Orom sasadu/Makan Adat) Suku Sahu di Desa Balisoan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat (Skripsi), Salatiga: Program Susi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
Arman, A. (2015). Festival Teluk Jailolo: Celebrating the People, Culture and Nature of West Halmahera, Jailolo: Nala Publishing House.
Soelarto. B. (1982). Sekitar Tradisi Ternate. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan RI.
Umi, B., Rajab U. H., Margana, S., & Wahid, A. (2017). Integrasi Sejarah dan Nilai Budaya Rumah Adat Sasadu di Jailolo-Sahu dalam Historiografi dan Kebudayaan Nasional (Laporan Akhir Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi), Ternate: LPPM Universitas Khairun.
Creswell, J. W. (2002). Research Design Desain Penelitian Qualitative & Quantițațive Approaches. Jakarta: Penerbit KIK Press.
Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. (4th ed.).Yogyakrta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Carey, J. W. (2009). Communication as Culture Essays on Media and Society Revised Edition. NewYork: Routledge.
Hymes, D. (1972). Foundation In Sociolinguistics: An Ethnographie Approach, Philadelphia: University of Pennsylvania Press.
Djajasudarna, F. (1996). Metodelinguistik: Ancangan metode penelitian dan kajian. Bandung: PT. Refika Aditama.
Jacobus. T. (2008). Nilai-Nilai Solidaritas Sosial dan Religiusitas dalam Kebudayaan Sasadu. (Tesis). Salatiga: PPs Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana.
Kriyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Kridalaksana. H. (2001). Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kriyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada MediaGrup.
Kesurna, T. M. J. (2007). PengantarSemantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa: Tahap Strategi, Metode, dan Tekniknya. (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mukhtar. (2013). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Jakarta: GP Press Group.
Pateda. (1995). Kosakata dan Pengajarannya. Flores: NusaIndah.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis).Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Ting-Toomey, S. (1999). Communicating Across Cultures. NewYork: The Guilford Press.
Wakim, M. (2015). Sasadu, Arsitektur Tradisional Jailolo Halmahera Barat. Patanjala, 7(1), 1-16.