Fungsi Bahasa dalam Acara Berasan Masyarakat Sindang Kelingi Musi Rawas

  • Cekman Cekman SMA Negeri Karang Jaya
  • Dedi Dedi STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau

Abstract

The purpose of this study in general is to describe the function of the rice language of the Sindang Kelingi Musi Rawas community. The data of this study are the utterances (words / languages) contained in rice activities. This study uses descriptive data in the form of written or oral words from people or observable behavior. The data source used in this research is community based activities. This research uses qualitative data analysis. Conclusion, The function of the language of rice, there are five functions, namely: 1) Personal function (only expressing joy and sadness), 2) Directive function (expressing requests and seduction), 3) Fatigue function (showing feelings of friendship), 4) Metalingual function ( explain the language itself), 5) Imaginative function (expressing the feeling that the male side faces to arrange words and respect).

Keywords: Language Function, Discourse, Rice Events

References

Agustina, R., & Amelia, D. (2016). Analisis Struktur Fisik dalam Pantun dan Budaya Adat Istiadat Tata Cara Perkawinan Kabupaten Sambas Karya Hamdan Simad dan Muhanni Abdur. Jurnal Lingua, 12(1)

Chaer, A., & Leonie, A. (2004). Sosilinguistik Perkenalan Awal. Bandung: PT. Rineka Cipta

Darwis & Sabda, P. (2010). Tata Cara Adat Perkawinan Sukubangsa Linggau di Sumatera Selatan. Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.

Dedi. (2014). Analisis Wacana Bahasa Berasan Masyarakat Sindang Kelingi Musi Rawas. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu.

Dedi & Cekman. (2018). Kohesi Leksikal Dalam Acara Berasan Masyarakat Sindang Kelingi Musi Rawas. Silampari Bisa, Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(1)

Husmiwati, K. (2015). Pemolaan Komunikasi Tradisi Basiacuang sebagai Bentuk Kearifan Lokal dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu Kampar Provinsi Riau (studi Etnografi Komunikasi Tradisi Basiacuang di Desa Kuok Kecamatan Kouk Kabupaten Kampar). Jom FISIF, 2(1)

Ihsan, (2017). Minjam Adat Melamar di Desa Guci Kec. Ujan Mas Kab. Muara Enim Sumatera Selatan. JSA 1(1)

Iye, R. (2018). Tuturan dalam Prosesi Lamaran Pernikahan di Tomia Kabupaten Wakatobi. Jurnal Totobuang, 6(2)

Karim, M. (2017). Jurnal Fungsi Bahasa dalam Selako Adat Perkawinan Masyarakat DesaTantan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. http://repository.unja.ac.id/id/id/eprint2210. 13 Oktober 2017

Mardhatillah & Masyithah. (2014). Perempuan Madura sebagai Simbol Prestise dan Pelaku Tradisi Perjodohan. Musawa, 13(2)

Noermanzah, N. (2017). Struktur Kalimat Tunggal Bahasa Sindang di Kota Lubuklinggau dan Pengaruhnya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2)

Trisnawati, D, (2018). Medan Makna Peristilahan Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Jawa di Rasau Jaya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7(2)
Published
2019-12-28
Abstract viewed = 155 times
pdf downloaded = 373 times