POTENSI EKSTRAK DAUN MANGGROVE MINYAK (Rhizophora apiculata Blume) ASAL PESISIR KUALA LANGSA SEBAGAI ANTI HIPERGLIKEMIK PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik dengan karakteristik kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemik) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Sejumlah tumbuhan, termasuk bakau dan tanaman sejenisnya terbukti memiliki efek hipoglikemik pada hewan dengan lebih sedikit efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bakau minyak (Rhizophora apiculata Blume.) dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi aloksan. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan metode quasi experimental, Dalam penelitian ini hewan percobaan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus L.) ditentukan dengan menggunakan rumus empiris Federer. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sebelum diberi perlakuan, seluruh mencit diadaptasi selama 7 hari. Setiap kelompok diberi perlakuan secara oral setiap hari selama 14 hari. Hasil uji One Way ANOVA Ekstrak etanol daun bakau dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan yaitu dosis 100 mg/kgBB 75,1%, dosis 200 mg/kgBB 58,6%, dan dosis 300 mg/kgBB 70,1%. Pada uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p <0,05) antara ke 3 dosis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah senyawa yang terkandung pada ekstrak daun bakau minyak (Rhizophora apiculata Blume.) yaitu alkaloid, flavanoid, saponin, steroid, fenol dan tannin. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji One Way ANOVA (SPSS IBM 20) menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar glukosa darah mencit pada ekstrak dosis 100, dosis 200 dan 300 mg/gBB memiliki efektivitas dalam menurunkan kadar gula darah, namun dari ketiga dosis yang diberikan yang paling efektif yaitu ekstrak daun bakau minyak dosis 200 mg/gBB.

Kata Kunci: Aloksan, Antidiabetes, Daun bakau minyak