Keanekaragaman Jenis Vegetasi Strata Semak di Hutan Perlindungan Kawasan Bukit Cogong

  • Destien Atmi Arisandy Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Lubuklinggau
  • Merti Triyanti Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Lubuklinggau

Abstract

The research aims at (1) finding the diversity index (H') of bushes vegetation stratum, and (2) abiotic environment factors at Cogong hill. This research used plotless method with Point Centered Quarter Method by classifying into three scopes, namely, research scope A, B and C with 10 items each. Based on the result, the diversity index average (H') of bushes vegetation stratum at Cogong hill in research scope A was 2,13; scope B was 1,77 and scope C was 1,61. The air temperature at Cogong hill was between  28,30C-300C, the air humidity  was between 86 % - 93 %, the soil temperature was between 27,30C-29,60C, the soil humidity was between 8% - 17 % and the soil scale of acidity (pH) was between 6,3-6,7. In conclusion, the average of H' in scope A, B, and C was in medium-abundant category.

Keywords : diversity , bushes stratum, protected forests, cogong hill

References

Azizah, P.N. (2017). Analisis Vegetasi di Kawasan sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Daerah, 16(1), 2685-2702.

Binggeli, P. 13 Maret 2017. Crop Protection Compendium – Clidemia hirta (L.) D. www.mikepalmer.co.uk

Cahyono, E. (2013). Valuasi Ekonomi Hutan Lindung Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Tesis. Bengkulu. Universitas Bengkulu. Program Studi Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (s-2). Fakultas Pertanian.

Fachrul, M. F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Faisal, R. Siregar, E. B. M. & Anna, N. 05 April 2017. Inventarisasi Gulma pada Tegakan Tanaman Muda Eucalyptus spp. https://jurnal.usu.ac.id

Fitriana, R. (2008). Mengenal Hutan. Bandung: CV Putra Setia.

Hairiah, K. (2011). Pengukuran Cadangan Karbon dari Tingkat Lahan ke Bentang Lahan. Petunjuk Praktis. Edisi kedua. Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya (UB), Malang, Indonesia xxp.

Indriyanto. (2012). Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irawati, H. (2014). Analisis Vegetasi Strata Pohon di Sepanjang Sempadan Sungai Code Yogyakarta. Jurnal BIOEDUKATIKA, 2 (1), hal 10-15.

Kelompok Tani Hutan Wana Manungga. (2015). Rencana Umum Hutan Kemasyarakatan HLBC. Kabupaten Musi Rawas.

Manalu, V. C. Afifuddin Y. & Marpaung L. (2014). Ekspolarasi Tumbuhan Beracun di Cagar Alam Dolok Tinggi Raja Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Prodi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara. 1-10

Mandiri. T. K. T. (2012). Pedoman Bertanam Buah Naga. Bandung: CV. Nuansa Aulia.

Palijama, W., Riry, J & Wattimena A. Y. (2012). Komunitas Gulma pada Pertanaman Pala (Myristica fragrans. H) Belum Menghasilkan dan Menghasilkan di Desa Hutumuri Kota Ambon. Jurnal Agrologia, 1 (2), 134-142.

Putrawan, I. (2014). Konsep-konsep dasar Ekologi Dalam Berbagai Aktivitas Lingkungan. Bandung: Alfabeta.

Soegianto, A. (1994). Ekologi Kuantitatif. Surabaya: Usaha Nasional.

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 76/Menhut-II/2001

Wirabuana, P. Y. A. P. (2015). Distribusi dan Asosiasi Tumbuhan Bawah clidemia hirta di Kawasan Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tesis. Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Wiryono. (2012). Ekologi Hutan. Bengkulu: UNIB Press.

Yatim, W. (1999). Kamus Biologi. Bandung: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Published
2018-12-24
Abstract viewed = 683 times
pdf downloaded = 2441 times